Alumni 212 Beda Pendapat Soal Diskotek yang Dapat Penghargaan Anies Baswedan
Komentar

Alumni 212 Beda Pendapat Soal Diskotek yang Dapat Penghargaan Anies Baswedan

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Sikap para alumni 212 terkait Pemprov DKI Jakarta yang memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada Diskotek Colosseum Club 1001 Jakarta mendapat perhatian berbagai pihak.

Para alumni 212 yang merupakan pendukung Anies Baswedan saat Pilkada DKI silam pun ikut bereaksi. Namun, berbeda pendapat.

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif mengaku baru akan meminta klarifikasi terkait hal itu kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Kami akan tabayun dulu dengan Gubernur DKI Jakarta untuk dapat penjelasan,” kata Slamet saat dihubungi jpnn.com, Sabtu 14 Desember 2019.

Slamet mengungkapkan, PA 212 akan menyusun jadwal menemui Anies setelah penghargaan untuk Diskotek Colosseum Club 1001 Jakarta. Slamet tidak membeber waktu tepat dari rencana menemui Anies.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Ketemu gubernur, nanti PA 212 DKI yang mengurusnya,” timpal dia.

Sekadar informasi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak memusuhi hiburan malam seperti yang selama ini dikira banyak pihak.

Buktinya, gubernur yang menutup Hotel Alexis itu mau memberi penghargaan Adikarya Wisata kepada Diskotek Colosseum Club 1001 Jakarta.

Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Alberto Ali, mendapatkan salah satu dari 31 kategori yang ada dalam penghargaan tersebut.

“Penghargaan Adikarya Wisata itu ada 31 kategori bukan cuma itu. Salah satunya diskotek dan dari 31 diskotek itu yang menang Colosseum,” kata Alberto di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat.

Dapat Dukungan GNPF

Sementara, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak membela Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum. Menurutnya, tidak ada yang aneh dari pemberian penghargaan tersebut.

“Saya pikir tidak ada sesuatu yang aneh,” ucap Yusuf Martak dikutip dari CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Sabtu 14 Desember.

Yusuf menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak melanggar peraturan tertentu ketika memberikan penghargaan Adikarya Wisata kepada diskotek Colosseum. Karenanya, tidak ada yang salah.

Pemberian penghargaan juga telah melewati berbagai pertimbangan. Misalnya, diskotek Colosseum memiliki peran dalam menyerap tenaga kerja serta memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan perkembangan pariwisata di ibu kota.

“Dan tidak hanya diputuskan oleh gubernur serta stafnya, tetapi ada dewan juri yang tidak tanggung-tanggung. Orang- orangnya memang berpengalaman sekali dalam bidangnya,” ucap Yusuf.

Dia heran ketika penghargaan kepada Colosseum diberikan dipertanyakan banyak orang. Padahal, kata Yusuf, ada pihak lain yang juga diberikan penghargaan serupa namun hanya Colosseum yang dijadikan polemik.

“Penghargaan itu bukan diberikan hanya untuk satu. Terdiri dari tempat hiburan, diskotek, hotel, restoran, travel, penerbangan, bahkan ada sekolah menengah kejuruan, sekolah tinggi, lalu media, media elektronik,” imbuhnya.

Yusuf mengaku kenal dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, Anies merupakan sosok yang sangat hati-hati sebelum memutuskan sesuatu.