Terkini.id, Jakarta – Pendakwah Bahar bin Smith kali ini memberi pengakuan bahwa dirinya bukan orang dari keturunan wali tetapi habib yang siap mati bela Rizieq Shihab.
Ya, pengakuan tersebut terlihat dalam sebuah potongan video di media sosial Twitter yang diunggah oleh netizen dengan nama pengguna @MARQUEZ__93.
Dalam narasi video tersebut Bahar Smith mengaku kalau kakek dan ayahnya bukanlah seorang wali.
Tak hanya itu, Bahar bin Smith juga bilang bahwa kariernya dalam berdakwah memang dimulai dari nol.
“Dari murid saya hanya empat orang. Itu pondok pesantren saya dulu dari bambu. Saya yang gali sendiri pakai tangan. Banyak orang majelis atau pondok itu warisan. Kalau Bahar siapa? Bukan siapa-siapa,” beber Bahar, dikutip dari Era.
- Bagi Haikal Hassan, Presiden Indonesia Adalah Jokowi Bukan Prabowo Subianto
- Singgung Podcast Refly Harun, YM: Berani Bayar Duit Untuk Bohong!
- Seruan Habib Bahar Smith: Usir Homo di Kampung Kalian, Mereka Undang Azab Allah
- Bahar Smith: Habib Rizieq Dipenjara Gegara Maulid, Saya Akan Buktikan
- Ngaku Keberatan dengan Dakwaan Jaksa, Habib Bahar: Saya Mengajukan Eksepsi yang Mulia!
Selain itu, Bahar pun mengaku kalau ia bukanlah keturunan dari wali seperti yang kerap dikira banyak orang.
“Saya punya abah bukan orang alim, saya punya kakek bukan orang alim. Saya punya abah bukan wali, saya punya kakek bukan wali,” ucap Bahar.
“Tetapi saya Bahar bin Smith adalah salah satu Habib yang demi Allah nyawa saya akan saya pertaruhkan demi membela Habib Rizieq,” ungkapnya berapi-api.
Menanggapi video itu, akun Twitter dengan nama pengguna @CahayaL80915016 langsung memberi kalimat menohok.
“Pantesan dia tdk terdidik secara Alim… Barbar, Brutal, tukang bohong & fitnah… Wajar… dia memang hrs nemani gurunya di penjara,” tulisnya.
Seperti diketahui, Bahar memang sosok pendakwah yang banyak menuai kontroversi. Pada 5 Desember 2018, ia dilapor ke polisi lantaran menganiaya dua remaja.
Selain itu Bahar Smith juga sempat bikin politisi PDIP gerah karena dengan lantang ia menyebut PDIP adalah sarang Partai Komunis Indonesia (PKI).