Terkini.id, Jakarta – Beredar sebuah postingan di media sosial yang memperlihatkan Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Sorogenen menghina ormas Nahdlatul Ulama (NU), Barisan Ansor Sebaguna atau Banser.
Dalam postingan itu, pihak JNE Sorogenen menuliskan kalimat yang menyinggung identitas Banser.
“Patut dipertanyakan ulang siapa Banser sebenarnya. Mereka berdiri untuk siapa. Agama mereka itu apa. Sama Ahlul Masjid takut banget. Sama gereja-gereja bela banget. Sama Syiah kompak banget. Berapa bayaran mereka ini,” demikian tertulis dalam postingan tersebut.
Menanggapi postingan itu, pihak JNE pusat lewat VP of Marketing Eri Palgunadi mengatakan bahwa media sosial JNE Sorogenen tersebut sudah tidak lagi berafiliasi dengan perusahaan.
Eri menegaskan, postingan JNE Sorogenen itu merupakan kasus lama dan sudah selesai pada Agustus 2020 lalu.
- Di Era Munafri-Aliyah, Pemkot Makassar Raih Penghargaan Kota Sehat Tingkat Nasional
- Jeneponto Terus Berbenah Menuju Daerah Tujuan Wisata Kreatif dan Membahagiakan
- Pemprov Sulsel Raih Penghargaan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah
- Wali Kota Makassar Terima Penghargaan Mitra Partisipatif Chapter Award 2025 dari Bank Indonesia
- Hotel Whiz Prime Sudirman dan Whiz Prime Hasanuddin Makassar Meraih Sertifikasi Halal
“Soal akun JNE Sorogenen yang membuat konten terkait SARA yang menghina Banser di wilayah Pekalongan, kasus ini sudah selesai pada 27 Agustus 2020 dan sebagai sanksinya perjanjian kerja sama dengan agen tersebut sudah diputus,” ujar Eri, Rabu 16 Desember 2020 seperti dikutip dari Bisnis.com.
Lantaran postingan itu, kata Eri, pihak JNE pusat memutuskan kerjasama dengan agen JNE di Sorogenen tersebut.
Eri menjelaskan, dalam kasus itu pihak JNE Cabang Pekalongan bersama NU dan Banser setempat telah melakukan mediasi.
Sebelumnya, media sosial JNE juga menjadi sorotan publik usai membagikan foto tangkapan layar yang memperlihatkan ucapan selamat ulang tahun dari Haikal Hassan.
Lantaran hal itu, netizen ramai-ramai menggaungkan tagar Boikot JNE. Bahkan, tagar itu sempat menjadi trending topic di Twitter.
Pihak JNE pun telah memberikan klarifikasinya terkait hal tersebut lewat pernyataan Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi di media sosial.
Feriadi lewat unggahannya membagikan sebuah gambar yang bertuliskan jika JNE merangkul semua golongan dan tidak memihak pada agama, suku bangsa, ras dan pandangan politik tertentu.
“JNE merangkul semua golongan dan tidak memihak pada agama, suku bangsa, ras, dan pandangan politik tertentu,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
