Terkini.id, Makassar – Sapi kurban salah seorang Influencer di Makassar, Halifa Intania lari saat akan dipotong di Masjid Nurul Mujaddid di Jalan Tun Abdul Razak 1 BTN Pao-pao Permai, Minggu 10 Juli 2022 kemarin.
Kepada terkini.id, Senin 11 Juli 2022, Halifa Intania, ia mengaku bahwa insiden itu terjadi sesaat sebelum pemotongan dimulai.

Terpantau, begitu sapi mengarah ke tenda pemotongan, dia lihat sapi lain ada standby mau disembelih dan ada yang sudah dipotong, tiba-tiba sapi miliknya langsung lari ke arah perumahan elit Citraland jalan Tun Abdul Razak.
“Jadi begini kak, tepat hari Minggu tanggal 10 Juli 2022 pukul 11.35 WITA, namaku sekeluarga dipanggil untuk ke tenda kurban karena sudah terjadwal lokasi dan pemotongan kurbanku di sini,”bebernya.
“Nah setalah saya sudah jalan menuju lokasi tenda lokasi panitia kurban, saya pergi cek sapiku untuk melihat saat diambil oleh tukang potong. Tanduk kepala sudah terikat untuk ditarik untuk segera dibawa ke tenda pemotongan, namun tidak berhasil karena lari,”urainya.

Ia Mengatakan bahwa sang mertua laki-lakinya yang bernama Andi Selle Arna dan suaminya bernama Fadel Akbar Ma’aruf serta warga sekitar hingga tukang sampah pun harus turun tangan untuk membantu pantia kurban untuk menjinakkan sapi miliknya.
“Jadi, saat sapinya lari ke arah perumahan Citraland hingga ke rawa-rawa samping Citraland yang airnya di bawah dagu orang dewasa. Bahkan suamiku sempat panjat pohon untuk memantau arah keberadaan sapi berlari,”imbuhnya.
Saat sapi terpantau berada di rawa-rawa, menurut Halifa tidak banyak orang yang berani turun ke bawah karena diduga ada ularnya sepaha besarnya.

Bahkan menurut dia, mertuanya pun menyediakan hadiah bagi siapa saja yang bisa mengambil sapi yang berada di tengah rawa-rawa itu.
“Ayah mertuaku sediakan Rp300 ribu bagi yang bisa mengambil sapi yang berada di rawa-rawa. Akhirnya, pengurus masjid dan panitia kurban serta tukang sampah turun tangan pergi kejar,”ujarnya.
“Dari pukul 11.35 WITA jadwal pemotongan nanti pukul 15.41 WITA baru dilaksanakan kurban setelah perjuangan untuk mengambil sapi dari rawa-rawa,”lanjutnya.

Uniknya lagi, karena sapi miliknya itu terlalu kuat meskipun sudah diikat masih saja lepas, akhirnya panitia kurban menyembelih sapinya di pelataran Perumahan Citraland Celebes pukul 15.41 WITA.
“Setelah disembelih di sini, panitia kemudian mengangkat lagi kembali ke tenda panitia yang berada di Pao-pao Permai. Setengah mati orang angkat keluar untuk diangkut menggunakan mobil pick up. Tepat pukul 16.00 WITA tiba di tenda panitia,”ujarnya.

Ia juga mengaku akibat dari insiden tersebut, pembagian daging kurban ke warga yang sudah terdaftar pun harus tertunda.
“Sampai tertunda kodong pembagian daging kurban ke warga yang sudah terdaftar. Untung sapinya didapat jadi segera dilanjutkan pembagian dan Alhamdulillah terbagi sesuai list yang sudah ditentukan untuk dibagikan,”pungkasnya.
Kejadian ini juga diakuinya sebagai pengalaman pertamanya.

“Benar-benar ini adalah pengalaman pertama yang buat saya sampai bilang, Ya Allah kalau sapiku tidak ditemukan saya ikhlas,”bebernya.
Saat ditanya, bagaimana makna idul kurban bagi Halifa, ia mengatakan berkurban adalah bentuk ungkapan terima kasih kepada Allah atas segala limpahan rezeki yang diberikan.
“Makna berkurban bagi saya adalah
bentuk ungkapan terima kasih kepada Allah atas segala limpahan rejeki yang telah Dia berikan,”katanya.

“Dan saya jadikan bahwa Idul Adha adalah pengorbanan seperti Nabi ibrahim rela berkorban menyembelih anaknya untuk ikuti perintah Allah,”kata dia.
“Jadi benar-benar saya selalu niatkan kalau ada uang saya akan sisipkan untuk nabung beli hewan kurban untuk persembahan cinta kepada Allah atas apa yang telah Dia berikan. Dan bisa menjadi berkah untuk dibagikan kepada fakir miskin dan sesama manusia,”tandas Halifa Intania.

Terakhir, dirinya juga menyampaikan terima kasih kepada pengurus masjid, panitia kurban, keluarga dan warga yang telah mencari sapinya hingga pembagian ke warga.