Terkini.id, Jakarta – Legenda Sepak Bola Argentina, Diego Armando Maradona meninggal dunia akibat henti jantung di rumahnya, Rabu 25 November malam WIB.
Mantan pemain Barcelona dan Napoli itu meninggal di usia 60 tahun. Meninggalnya sang legenda membuat banyak masyarakat di seluruh dunia berduka.
Hal itu karena kiprahnya memainkan si kulit bundar di lapangan hijau yang sangat fenomenal dan memikat jutaan mata di dunia.
Saking terkenalnya Maradona, dia tidak cuma jadi idola di rumput hijau. Pada penggemar fanatiknya bahkan mendirikan agama yang dikhususkan untuk memuja Maradona.
Melansir 90min pada Rabu 25 November 2020 agama Maradona muncul setelah 3 penggemar fanatik dari sang penyerang itu, yaitu Hector Campomar, Alejandro Veron, dan Hernan Amez, mendirikan gereja Maradoniana (Iglesia Maradoniana) pada 1998 di kota Rosario di Argentina.
- Tokoh-tokoh Agama Amerika Serukan Perdamaian dan Hentikan Peperangan
- Ungkap Kejanggalan Tender Proyek PLTMG, Direktur CERI: Cukup Aneh
- BEM STIE Wira Bhakti Makassar Sukses Gelar Milad ke-11
- LPP RRI Makassar Gelar Gerakan Cerdas Memilih, Wali Kota Makassar Beri Dukungan
- Jelang Idul Qurban, Plt Dirut RPH Ingatkan Masyarakat Waspada Penyakit Sapi
Tanggal ulang tahun mantan bintang timnas Argentina itu pada 30 Oktober, kemudian dijadikan “hari Natal”.
Sedangkan, hari di mana Maradona mencetak 2 gol melawan Inggris di Piala Dunia 1986, yaitu 22 Juni, dijadikan “hari Paskah”.
Agama Maradona saat ini berusia 22 tahun. Pada awal didirikan, 3 sekawan itu memperkirakan pengikutnya mungkin hanya sekitar 30-40 orang.
Namun diluar dugaan, saat ini agama Maradona yang mereka dirikan telah memiliki pengikut sekitar 120.000 hingga 200.000 anggota yang terdaftar dari lebih dari 130 negara.
“Agama kami adalah sepak bola dan, seperti semua agama, itu pasti memiliki tuhan,” kata Alejandro Veron kepada The Guardian pada 2008.
“Kami tidak akan pernah melupakan keajaiban yang dia tunjukkan di lapangan dan semangat yang dia bangun dalam diri kami, para fanatik.”
“Realitas gereja (Maradona), berbeda dengan apa yang dipikirkan mayoritas, adalah bahwa itu bukanlah sebuah bangunan. Gereja adalah orang-orangnya, mereka yang setia kepada Maradona,” kata pendiri Amez kepada ESPN pada 2018.
Baca juga: Australia Bakal Kembangkan Baterai Raksasa, Besarnya Seukuran Stadion Sepak Bola
“Ketika kami berbicara tentang sepak bola, itu selalu Maradona,” imbuhnya.
Iglesia Maradoniana bukanlah bangunan gereja secara fisik, itu adalah kumpulan perjalanan afinitas terhadap Maradona.
Gereja melakukan perjalanan melintasi Argentina yang memiliki gambar, patung, dan ornamen Maradona, yang digunakan kelompok ini untuk disembah.
Para anggota menyelesaikan pembaptisan mereka dengan menciptakan kembali gol Tangan Tuhan Maradona dari Piala Dunia 1986.
Gereja Maradona dilengkapi dengan 10 perintahnya sendiri, yaitu pertama, bola tidak pernah kotor. Kedua, cintai sepakbola di atas segalanya.
Ketiga, nyatakan cinta tanpa syarat untuk Maradona dan keindahan sepakbola. Keempat, pertahankan seragam Argentina.
Kelima, sebarkan berita keajaiban Maradona ke seluruh alam semesta. Keenam, hormati kuil tempat dia bermain dan seragam sucinya.
Ketujuh, jangan menyatakan Maradona sebagai anggota tim mana pun. Kedelapan, mengkhotbahkan dan menyebarkan prinsip-prinsip Gereja Maradona.
Sembilan, jadikan Diego nama tengah Anda dan beri nama putra pertama Anda Diego. Kesepuluh, jangan hidup terasing dari kenyataan dan jangan sia-sia.
Para penganutnya juga memiliki doa khusus. “Diego kami, yang berseni di bumi. Dikuduskan kaki kiri. Keajaibanmu datang, golmu diingat.”
Kesedihan para pemuja
Diego Maradona yang tutup usia pada Rabu (25/11/2020) karena sakit, menjadi kedukaan bagi banyak penggemarnya, khususnya jemaahnya yang telah menganut agama Maradona.
“Gereja” dari agama Maradona meminta para penggemar untuk berkumpul pukul 18.00 (2100 GMT) di Obelisk, untuk memberikan penghormatan kepada Maradona, seperti yang dilansir dari France 24 pada Kamis 26 November 2020.
Obelisk dikenal sebagai tempat berkumpul di pusat Buenos Aires untuk perayaan sepak bola.
Jika sepak bola adalah sebuah agama di Argentina, maka Maradona adalah “Tuhan” mereka. Apalagi, bagi para pendiri Gereja Maradoniana, sebuah grup yang kebanyakan basis aktivitasnya di internet, yang menggunakan bahasa religius untuk menghormati sang pemain, seperti yang dilansir dari France 24.
“Saya memilih untuk tidak berbicara. Saya akan pergi ke Obelisk hari ini,” kata Guillermo Rodriguez, seorang penggemar yang membuat tato idolanya pada 30 Oktober untuk merayakan ulang tahun ke-60 Maradona.
Rodriguez (42 tahun), tidak bisa menahan air matanya. Ia mengatakan bahwa sekarang dia tidak akan pernah bisa memenuhi mimpinya untuk memeluk idolanya.
“Saya benar-benar terkejut, duka yang mendalam,” kata Gabriel Oturi, (68 tahun).
“Saya akan jujur kepada Anda. Saya pikir dia adalah pria hebat yang tidak memiliki orang-orang yang sangat baik di sekitarnya, yang dimanfaatkan banyak,” tambah Oturi.
Perjuangan Maradona dengan obat-obatan sepanjang karirnya adalah bagian dari apa yang membuat Argentina begitu protektif terhadap pahlawan mereka.
Seorang pengguna media sosial tanpa nama menjadi viral dengan pesan yang mengatakan Maradona “adalah Tuhan yang mengembara, kotor dan berdosa. Yang paling manusiawi dari Tuhan.”