“Ini zaman yang terbuka, apa aja orang bisa melakukan, apalagi hanya spanduk, apalagi hanya status, ya tentu sebagai calon presiden yang sedang trendnya naik tentu serangan, kita nggak tahu itu lempar batu sembunyi tangan. Hal-hal seperti itu bisa aja terjadi semakin memojokan, ya tapi jadi tidak relevan lagi lah. Serangan ini kan bukan hari ini aja kepada Anies, serangan ini kan sudah bertubi-tubi dan semakin banyak serangan kepada Anies semakin naik elektoralnya Anies,” tutur Willy Aditya.
“Gini, semakin banyak fitnah, semakin banyak hoax, semakin banyak gorengan, ya itu menunjukkan bagaimana eksistensi NasDem dan sepak terjang NasDem benar-benar diperhitungkan. Itu aja. Artinya konsen betul apa yang dilakukan. NasDem kentut aja ternyata jadi isu gitu. Iya kan?” tambahnya.
Oleh karena itu, pihaknya tidak akan membalas perlakuan orang-orang yang ingin menjatuhkan Anies Baswedan, sebab serangan ini menjadi tanda sepak terjang Partai NasDem di Indonesia.
“Itu menunjukan bahwasanya Mas Anies tidak pernah membalas itu, tim tidak pernah membalas itu dengan hal-hal yang sifatnya negatif campaign,” ungkapnya.
Kemudian ketika ditanya soal topik pembicaraan antara Anies Baswedan dan Surya Paloh di pertemuan yang diadakan pada Selasa 22 November 2022, Willy Aditya menjawab bahwa keduanya hanya berbincang seperti biasanya.