Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Christ Wamea menyindir Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang memperingati Hari Pahlawan dengan mengadakan upacara di desa terpencil.
Christ Wamea mengatakan bahwa politisi PDI Perjuangan ini hanya melakukan pencitraan.
“Ganjar itu kerjanya cuma pencitraan saja,” kata Christ Wamea melalui akun Twitter pribadinya pada Rabu, 10 November 2021.
Dilansir dari Kompas, Ganjar Pranowo memperingati Hari Pahlawan dengan menggelar upacara di wilayah terpencil Kabupaten Blora.
Upacara itu tepatnya digelar di Lapangan Sendang, Dukuh Weru, Desa Temurejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora.
- Christ Wamea Posting Foto Guntur Romli hingga Eko Kuntadhi: Virus Perusak Persatuan dan Kesatuan Bangsa
- Sindir Keras Erick Thohir, Christ Wamea: Bocah Ini Ambisi Jadi Capres sampai Mendadak Jadi Anak Soleh
- Sentilan Balik Christ Wamea ke Ruhut: Hanya PKI yang Tahu Cara Operasi Rahasia dari Anggota PKI Itu Sendiri
- Christ Wamea: Memang Hebatnya Ahok Itu Cuma Bikin Ribut dan Gaduh
- Masyarakat Disebut Senang FPI Dibubarkan, Christ Wamea: Hanya Masyarakat yang Berpaham Komunis Saja!
Tempat tersebut dipilih karena merupakan tempat bersemayam seorang pejuang perempuan bernama Pocut Meurah Intan alias Singa Betina dari Aceh.
Bersama mahasiswa, Ganjar Pranowo menggelar upacara di sebuah tempat kecil yang dikelilingi persawahan.
“Di tempat ini, bersemayam jenazah pejuang dari Aceh. Pocut Meurah Intan, yang orang sini biasa memanggil Mbah Cut,” kata Ganjar Pranowo.
“Warga sini telah merawat makam beliau. Ini membuktikan, kepahlawanan tidak memandang apa sukunya, rasnya maupun agamanya. Selagi berjuang untuk Indonesia Raya, mereka adalah pahlawan kita,” sambungnya.
Dalam upacara tersebut, Ganjar memberikan apresiasi kepada masyarakat setempat yang sudah merawat makam Pocut Meurah Intan dengan baik.
Bukan hanya itu, hormat juga ia sampaikan kepada masyarakat Makassar yang telah merawat makam Pangeran Diponegoro, masyarakat Sumedang yang merawat makam Cut Nyak Dien, dan masyarakat Minahasa yang merawat makam Tuanku Imam Bonjol.
“Penghormatan tinggi juga kita sampaikan pada saudara kita di Afrika Selatan yang menghormati dan merawat makam Syekh Yusuf dari Goa Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Menurut Ganjar, Peringatan Hari Pahlawan adalah momentum bagi bangsa untuk melihat lebih luas samudera perjuangan bangsa.
Ia menyinggung bahwa ribuan pertempuran telah dijalani dan jutaan pahlawan telah gugur demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
“Kita yang menikmati rasanya merdeka ini, terus dan akan tetap berdiri di atas tulang, darah bahkan air mata mereka. Tidak ada alasan bagi kita untuk main-main, apalagi mempermainkan Keindonesiaan kita,” ungkapya.
Tak luput, Ganjar Pranowo juga mengajak seluruh anak bangsa untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan.
Menurutnya, perjuangan saat ini lebih berat dibandingkan para pahlawan terdahulu.
“Setiap zaman punya tantangan dan persoalan sendiri. Ayo kita buktikan, bahwa darah dan air mata pejuang yang jatuh ke tanah tidak percuma. Duka dan lara dari ribuan pertempuran para pendahulu kita, tidak sia-sia,” kata Ganjar Pranowo.