Terkini.id, Jakarta – Para relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kekecewaannya lantaran disingkirkan dari berbagai jabatan di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal itu misalnya diungkapkan Relawan Bersatu Jaga Jokowi (RBJJ).
Mereka mengaku telah berjuang jerih payah memenangkan Jokowi dalam kontestasi pemilihan presiden. Namun, berbagai jabatan yang diisi para relawan tersebut dilengserkan saat Jokowi menjabat.
Koordinator RBJJ Aidil Fitri mengungkapkan, ada sekitar 42 orang relawan Jokowi yang tersingkir dari jabatan komisaris di BUMN.
Dia tidak merinci nama mereka yang disingkirkan dari BUMN tersebut. Namun dia menilai, 42 orang relawan Jokowi tersebut masih berkompeten.
- Bahrul Ulum Alumni 98 Siap Maju Calon Ketum IKA STM 1 Makassar
- Danny Pomanto Ajak Warga Makassar Ramaikan MNEK 2023: Banyak Atraksi Menarik
- Politisi Senior Abdul Wahab Tahir Didoakan Jadi Ketua DPRD Makassar
- Politisi NasDem: PDIP Ibarat Kacang Lupa Kulitnya, Jokowi itu Anaknya NasDem
- 50 Talenta Muda U-16 Indonesia Dilatih Oleh Roberto Carlos, Matterazzi, Abidal dan Veron
“Padahal secara kinerja dan profesionalitas tidak ada persoalan dan itu bisa dilihat dari evaluasi di masing-masing perusahaan,” imbuhnya.
“Kita seperti kehilangan induk hari ini. Itu yang terjadi hari ini,” ujar dia dalam jumpa pers, Senin 11 Agustus 2020 lalu.
“Teman-teman yang berkompeten mampu banyak juga, tinggal di seleksi aja. Seperti kami itu ada ratusan organ relawan gabungan itu kan banyak orang-orang pintar di sana kan,” pungkasnya.
Sebelumnya, RBJJ mendorong Presiden Jokowi melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Mereka menilai Menteri BUMN Erick Thohir layak diganti.
Adapun yang tergabung dalam Relawan Bersatu Jaga Jokowi (RBJJ) diantaranya FOREDER, PIB, GRI, Srikandi WLJ, Parasut, GemarJokowi, RJN, Gerima, Perisai, LBP, BMP, TGJ, Forkom Jkw2P, Gaman, Juara Indonesia, LPJ, Kawanua JKT, BRIB, FKPPPN, GETAR, Merdeka, Kecebong NKRI, Gemantara, FIH, Bajunegri Nusantara, Ramijo dan Garnas Indonesia.
Kemudian, Asnawi BMD, RLAPD, RNN, RKM, GNC, Cahaya Biru Indonesia, IPAB, SJN, 007, Indik Indik Jokowi, GMKB, LGO, IHI MJ, Srikandi Bejo Akmal, Sultan Hasanuddin Center Makassar, RJ2P, Respon Indonesia, KMCKnB, Solinusa, FK-Kaltim, Pelita Hati Rakyat, RNJ, BARA NR dan RKIM.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengungkapkan, pencopotan para relawan Jokowi dari posisi komisaris BUMN itu merupakan konsekuensi logis dalam perjuangan kekuasaan politik.
“Itu risiko perjuangan. Ada yang bertahan, ada juga yang terbuang,” terang Ujang Komarudin seperti dikutip dari SINDOnews, Rabu 12 Agustus 2020.
Kendati berpendapat sebaiknya dipertahankan, Ujang berpendapat semestinya para relawan sudah mengetahui betul risiko apa yang akan dihadapi.
Menurut dia, seiring berjalannya waktu Presiden Jokowi membutuhkan dukungan partai-partai yang banyak dan besar.
Hal itu demi menjamin agar pemeritahannya menjalankan berjalan dengan relatif stabil. Karena itu, akhirnya banyak jabatan komisaris diberikan pada ”orang-orang partai”.
“Karena banyak diberikan ke orang partai dan kelompok lain. Maka relawan-relawan Jokowi tersebut jadi tersingkir,” ujar dia.