Terkini.id, Jakarta – Ossy Dermawan menanggapi Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang membuka beasiswa untuk kajian perbandingan kinerja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat itu menyindir bahwa langkah Hasto Ksristiyanto tersebut “kampungan”.
“Kampungan,” katanya melalui akun Twitter-nya, @OssyDermawan pada Selasa, 26 Oktober 2021.
Politisi Demokrat lain, Cipta Panca Laksana lalu membalas pernyataan Ossy Dermawan tersebut.
Panca menduga bahwa Hasto Kristiyanto sedang “cari muka” ke Jokowi karena ada kabar bahwa presiden akan melakukan reshuffle menteri.
- Soroti Sisi Positif Pertemuan Jokowi dengan Elon Musk, Wasekjen Demokrat: Soal Hasilnya Kita Lihat Nanti
- Wasekjen Demokrat: Sudah Waktunya Level AHY Diformalkan sebagai Capres 2024 dari Demokrat
- Wasekjen Demokrat Umumkan Syarat Wajib Capres dan Cawapres: Mau Main Politik Tapi Alergi, Kan Aneh!
- Wasekjen Partai Demokrat Berpendapat Calon Capres dan Cawapres Harus Kader Partai, PKS: Konstitusi Tidak Membatasi
- Ayang Utriza Sebut Cikeas di Belakang Bahar, Wasekjen Demokrat: Hanya Masalah Waktu Saja Kau Pertanggungjawabkan Fitnahmu
“Banget. Mungkin gara-gara mau resuflle kabinet dia nyari muka ke Jokowi. Pengen jadi menteri kali?” katanya melalui akun Twitter @Panca66 pada Selasa.
Dilansir dari Detik News, Hasto Kristiyanto membuka pendaftaran beasiswa untuk kajian perbandingan kinerja SBY Jokowi selama memimpin Indonesia.
Beasiswa yang dibuka untuk masyarakat luas itu ditawarkan Hasto dalam kapasitas sebagai pribadi, bukan sebagai Sekjen PDIP.
Menurut Hasto, peminta beasiswa tersebut sudah sangat banyak, yakni sudah mencapai 53 orang dari berbagai latar belakang.
Ia membeberkan bahwa sebagian besar pendaftar sedang mengambil program S2 dan S3 dan berasal dari berbagai kalangan perguruan tinggi ternama, baik dalam maupun luar negeri
“Kajian penelitian antara lain mencakup ilmu pemerintahan, politik, kebijakan publik, kepemimpinan, psikologi, manajemen, kelembagaan organisasi pemerintahan dll,” ungkapnya pada Senin, 25 Oktober 2021.
Dalam kaitannya dengan kepemimpinan nasional, kata hasto, hasil penelitian itu nantinya sangat penting sebagai bagian pendidikan politik bangsa tentang proses menjadi pemimpin, kapasitas pemimpin, prestasi pemimpin, tanggung jawab dan bagaimana legasi seorang presiden diambil.
“Apakah kepemimpinan seorang presiden benar-benar untuk bangsa dan negara atau hanya untuk kepentingan popularitas semata,” ujarnya.
Selain itu, bagi Hasto, berbagai kajian terkait kualitas Pemilihan Umum (Pemilu) selama kepemimpinan seorang presiden sangat penting.
Misalnya, ia mencontohkan, mengapa dalam era demokrasi dengan kompetisi yang sangat ketat pada 2009, ada parpol yang mencapai kenaikan perolehan suara 300%.
“Bagi PDI Perjuangan upaya peningkatan kualitas Pemilu menjadi tema kajian akademis yang sangat menarik karena obyektif dan bisa metodologinya bisa dipertanggungjawabkan secara akademis,” jelas Hasto Kristiyanto,