Hasto Buka Beasiswa Perbandingan Kinerja SBY dan Jokowi, Wasekjen Demokrat: Kampungan
Komentar

Hasto Buka Beasiswa Perbandingan Kinerja SBY dan Jokowi, Wasekjen Demokrat: Kampungan

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Ossy Dermawan menanggapi Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto yang membuka beasiswa untuk kajian perbandingan kinerja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi).

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat itu menyindir bahwa langkah Hasto Ksristiyanto tersebut “kampungan”.

“Kampungan,” katanya melalui akun Twitter-nya, @OssyDermawan pada Selasa, 26 Oktober 2021.

Politisi Demokrat lain, Cipta Panca Laksana lalu membalas pernyataan Ossy Dermawan tersebut.

Panca menduga bahwa Hasto Kristiyanto sedang “cari muka” ke Jokowi karena ada kabar bahwa presiden akan melakukan reshuffle menteri.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Banget. Mungkin gara-gara mau resuflle kabinet dia nyari muka ke Jokowi. Pengen jadi menteri kali?” katanya melalui akun Twitter @Panca66 pada Selasa.

Dilansir dari Detik News, Hasto Kristiyanto membuka pendaftaran beasiswa untuk kajian perbandingan kinerja SBY Jokowi selama memimpin Indonesia.

Beasiswa yang dibuka untuk masyarakat luas itu ditawarkan Hasto dalam kapasitas sebagai pribadi, bukan sebagai Sekjen PDIP.

Menurut Hasto, peminta beasiswa tersebut sudah sangat banyak, yakni sudah mencapai 53 orang dari berbagai latar belakang.

Ia membeberkan bahwa sebagian besar pendaftar sedang mengambil program S2 dan S3 dan berasal dari berbagai kalangan perguruan tinggi ternama, baik dalam maupun luar negeri

“Kajian penelitian antara lain mencakup ilmu pemerintahan, politik, kebijakan publik, kepemimpinan, psikologi, manajemen, kelembagaan organisasi pemerintahan dll,” ungkapnya pada Senin, 25 Oktober 2021.

Dalam kaitannya dengan kepemimpinan nasional, kata hasto, hasil penelitian itu nantinya sangat penting sebagai bagian pendidikan politik bangsa tentang proses menjadi pemimpin, kapasitas pemimpin, prestasi pemimpin, tanggung jawab dan bagaimana legasi seorang presiden diambil.

“Apakah kepemimpinan seorang presiden benar-benar untuk bangsa dan negara atau hanya untuk kepentingan popularitas semata,” ujarnya.

Selain itu, bagi Hasto, berbagai kajian terkait kualitas Pemilihan Umum (Pemilu) selama kepemimpinan seorang presiden sangat penting.

Misalnya, ia mencontohkan, mengapa dalam era demokrasi dengan kompetisi yang sangat ketat pada 2009, ada parpol yang mencapai kenaikan perolehan suara 300%.

“Bagi PDI Perjuangan upaya peningkatan kualitas Pemilu menjadi tema kajian akademis yang sangat menarik karena obyektif dan bisa metodologinya bisa dipertanggungjawabkan secara akademis,” jelas Hasto Kristiyanto,