Ingat Janji Jokowi Saat Kampanye? Bang Edi: Janji Ga Bagi-bagi Jabatan, Fakta Biawak Aja Bisa Jadi Komisaris!
Komentar

Ingat Janji Jokowi Saat Kampanye? Bang Edi: Janji Ga Bagi-bagi Jabatan, Fakta Biawak Aja Bisa Jadi Komisaris!

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial Bang Edi dengan tegas berani bersumpah tidak akan pernah melancarkan kritik kalau saja Presiden Joko Widodo adalah orang baik, yang menunaikan amanah sebagaimana yang pernah ia janjikan sewaktu kampanye.

Tapi pada faktanya, semua itu ternyata bualan, hampir semua janji kampanyenya tidak ditepati, bahkan seringkali tidak punya pendirian atas sikap sebagaimana seharusnya kepala negara miliki.

“Wallahi, ini demi Allah ya, kita ga akan kritik pemerintah pak jkw kalau sesuai janji kampanye dengan fakta,” ujar Bang Edi melalui akun Twitternya @EdiMahaMG dikutip pada Senin 4 April 2022.

Ia mencontohkan, Jokowi pernah berjanji akan membuat nilai dollar setara dengan Rp 10.000, namun yang terjadi Rp. 14.300.

Janji lainnya adalah tidak akan pernah menambah utang negara, tapi faktanya utang sudah mengunung saat ini.

“Misalnya janji dolar 10rb, fakta 14,300 janji ndak nambah hutang, faktanya nambah hutang baru 4500 triliun,” jelas Bang Edi memaparkan janji dan fakta itu.

Sementara yang terparah adalah janji Jokowi tidak akan bagi-bagi jabatan, namun pada faktanya sebaliknya. Bahkan menurut Bang Edi, ‘seorang biawak’ saja bisa jadi komisaris.

“Janji ga bagi-bagi jabatan, fakta biawak aja bisa jadi komisaris,” ujar Bang Edi tanpa menyebut siapa yang dimaksud sebagai sosok yang biawak itu.

Ingat Janji Jokowi Saat Kampanye? Bang Edi: Janji Ga Bagi-bagi Jabatan, Fakta Biawak Aja Bisa Jadi Komisaris!
Tangkapan Layar Komentar Netizen

Presiden Joko Widodo memang pernah berjanji tidak akan menambah utang untuk memenuhi kebutuhan belanja negara. Caranya dengan melakukan pembekuan anggaran.

“Ya penggunaan APBN itu secara efisien dan tepat sasaran. Tidak perlu ngutang,” ujar Jokowi pada 2014 silam dilansir dari merdeka.com pada Senin 4 April 2022.

Sedangkan untuk pembayaran utang yang semakin menumpul, Jokowi menjawab dengan enteng, “Kalau utang ya dibayar” ujarnya singkat.

Pada tahun yang sama, Jokowi juga pernah berjanji tak akan mau mempraktekkan politik transaksional jika terpilih menjadi Presiden. Ia menegaskan, tidak akan ada istilah bagi-bagi kursi.

“Yang namanya negara besar harus dibangun bersama-sama. Tapi tidak dengan cara-cara nego kursi menteri,” tutur Jokowi.

Saat itu, Jokowi juga mengatakan tak akan mau berkoalisi dengan partai yang meminta syarat jatah kursi dengan jumlah tertentu.

“Misalnya untuk kursi menteri. Jangan dipaksa-paksakan. Rekam jejaknya bagus tidak, profesional tidak, kompetensinya seperti apa,” ujar Jokowi waktu itu.