Terkini.id, Jakarta – Dalam rangka untuk memberikan stimulus dan jaring pengaman sosial bagi pekerja seni dan budaya yang terdampak pandemi COVID-19), khususnya dokumenteris, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI meluncurkan “Program Rekam Pandemi”.
Program ini merupakan rekaman dokumentasi perubahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat Indonesia pada masa Pandemi Covid-19 tepatnya pada April hingga Juni 2020.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menjelaskan bahwa sebanyak 300 dokumenteris telah mendokumentasikan perubahan signifikan sosial dan budaya masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi global terbesar dalam kurun waktu hampir satu abad terakhir.
“Selama bulan Mei-Juli 2020 akan dihasilkan 2.400 menit video pendek yang merekam tema: Belajar di Rumah, Religi dan Mitos/Mistis, Lebaran/Coronasiana, Usaha Mandiri, Perubahan Perilaku Keluarga, Gotong Royong, Kreativitas, dan Isu Lingkungan dari Aceh sampai ke Papua,” demikian disampaikan Hilmar saat meluncurkan Rekam Pandemi melalui virtual
Hilmar mengatakan rekam pandemi ini merupakan bentuk karya dari para pekerja seni khususnya komunitas ADN di tengah keterbatasan akibat Covid-19, masih mampu berkontribusi melalui karya mendokumentasikan kehidupan baru setelah atau bersama Covid -19.
- Gelandang PSM Makassar Wiljan Pluim dalam Sorotan, Siapa yang Akan Menggaetnya?
- Analisis Peluang PSM Makassar untuk Melaju di AFC Cup 2023/2024 Grup H
- Anies Baswedan Dijadwalkan Akan ke Luwu Raya, Ini Agendanya
- Bappenas Siapkan Rp581 Miliar untuk Infrastruktur Jalan di Sulsel
- Pemprov Bersama DPRD Sepakati Penyesuaian Anggaran Tentang Ranperda Perubahan APBD 2023
“Saya sudah menyaksikan rekaman dari temen-temen yang luar biasa. Hasilnya bisa melihat segi-segi kehidupan selama Covid-19 dari berbagai sudut pandang, pengalaman, dan di tempat yang berbeda-beda,” terang Hilmar.
Ragam yang ditampilkan dalam Rekam Pandemi ini, kata Hilmar sangat banyak. Baik dari segi bentuk kehidupan maupun cara ekspresinya.
“Rekaman menghadapi Covid-19 akan membantu melengkapi pemahaman kita mengenai situasi yang kita hadapi bersama saat ini,” ungkapnya.
Melalui sidang UNESCO, Hilmar menyampaikan bahwa Rekam Pandemi ini mendapat sambutan yang baik sebagai sebuah arsip kemanusiaan yang dibuat oleh komunitas dokumenteris.
“Rekamannya menurut saya sangat signifikan artinya bukan hanya secara artistik tetapi juga secara sosial dengan kontribusi yang besar,” tutur Hilmar.