Dalam rangka penyelesaian tugas akhir mahasiswa Polbangtan Gowa memberikan penyuluhan kepada beberapa kelompok tani. Anita Rahel Ambitan yang merupakan mahasiswi tingkat akhir jurusan Penyuluhan Pertanian yang melakukan penyuluhan terhadap beberapa kelompok tani di Kabupaten Gowa.
Dalam penyuluhan kali ini, Anita memaparkan hasil inovasinya terkait penggunaan ubi jalar ungu dalam pembuatan roti. Hal ini merupakan sinergitas dari program pemerintah dalam menjawab tantangan riset pengelolaan hasil tani.
Sebelumnya telah dijelaskan oleh kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi bahwa hasil riset pasti akan menjadi bagian yang harus diimplementasikan atau dicoba seluruh jajaran Kementan agar riset dan teknologi menjadi energi dalam menyusun kebijakan dan program pembangunan pertanian.
“Oleh karena itu, para peneliti akan menggunakan seluruh kekuatan untuk menemukan hasil riset baru, varietas baru dan cara bertani baru yang bisa lebih efektif dan efisien bahkan mampu menopang kebutuhan pangan industri yang bergerak di bidang pertanian. Ini sangat penting dan tentu akan memberikan kontribusi kuat untuk hadirnya petani menghasilkan pangan berkualitas. Indonesia ini bisa hebat kalau risetnya bagus,” ujarnya.
Bertempat di Desa Bontomanai, kecamatan Bajeng Barat, kabupatrn Gowa, Anita memberikan materi penyuluhan berupa Efektivitas Penambahan Ubi Jalar Ungu Terhadap Pembuatan Roti untuk Meningkatkan Pendapatan. Dibimbing oleh bapak Drs. H. Muh Arby Hamire dan ibu Ummu Aimanah, mahasiswi tersebut menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah
untuk memberikan informasi kepada wanita tani tentang penambahan ubi jalar ungu dalam pembuatan roti.
- Kalla Lines Kuasai Market Share Hingga 64,8 Persen Bisnis Distribusi Kendaraan
- Datang ke Lokasi Operasi Vale di Sorowako, Menteri Industri dan Dubes Inggris Terkesan
- Pemprov Sulsel Mulai Tangani Ruas Jalan Tuppu - Pao - Pamulungan - Batas Tator di Pinrang
- Gubernur Sulsel Raih Dua Penghargaan Tingkat Nasional Bidang Pendidikan dan Sosial
- Wali Kota Makassar Harap Tenri A Palallo Kembali Menjabat Bila Kasusnya Tak Terbukti
Selain itu Anita juga menjelaskan bahwa inovasinya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada penggunaan tepung terigu dan layak untuk dipertimbangkan dalam menunjang program diversifikasi pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan serta apabila dijadikan suatu usaha dalam kegiatan kelompok wanita tani diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani kedepannya.
Senada dengan pernyataan dari bapak menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa “Kementerian Pertanian mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan potensi sumber pangan lokal, dan mengajak masyarakat agar mengubah pola pikir, bahwa beras/nasi bukan satu-satunya sumber karbohidrat, karena masih banyak sumber pangan lokal seperti umbian, sukun, jagung, sagu dan lainnya yang nilai gizinya setara dengan beras”.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2020 ini diikuti oleh kelompok wanita tani (KWT) Abbulo Sibatang. Acara berjalan lancar, peserta terlihat antusias dan interkatif saat sesi tanya jawab dan pengisian kuisoner. Ketua KWT sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memicu kreativitas anggota KWT Abbulo Sibatang dalam berinovasi dan meningkatkan pendapatannya. (IKL)