Ini Laporan Keuangan Semen Indonesia di Kuartal Pertama 2019
Komentar

Ini Laporan Keuangan Semen Indonesia di Kuartal Pertama 2019

Komentar

Terkini.id – PT   Semen   Indonesia   (Persero)   Tbk   (“Perseroan”)   mengumumkan Kinerja Keuangan Perseroan periode kuartal pertama tahun 2019 (“1Q19”).

Sigit Wahono selaku GM of Corporate Communication menyebutkan ringkasan kinerja keuangan dari Semen Indonesia terbagi atas dua kategori, masing-masing kinerja keuangan konsolidasian (1Q19) dan kinerja penjualan.

Sigit menjelaskan bahwa pendapatan perseroan di 1Q19 sebesar Rp  8.127 milyar, atau mengalami kenaikan sebesar   22,8%   dibanding   pada   1Q18   sebesar   Rp   6.618   milyar.

“Kenaikan   EBITDA sebesar   37,8%   menjadi   Rp   1.580   milyar   dibanding   periode   yang   sama   tahun   2018 sebesar Rp 1.147 milyar, hal ini merupakan hasil dari program cost transformation yang dilakukan oleh Perseroan,” tuturnya.

Ia juga menyebutkan laba bersih di 1Q19 sebesar Rp 238 milyar, atau mengalami penurunan sebesar 42% dibanding periode yang sama di tahun 2018 sebesar Rp 411 milyar.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

“Ini disebabkan karena adanya   kenaikan  beban biaya bunga sebesar 210,8%  atau   sebesar Rp 712 milyar dari beban biaya bunga  pada 1Q18 sebesar Rp  229  milyar,  yang merupakan dampak dari proses akuisisi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI),” tuturnya.

Sementara untuk Kinerja Penjualan Semen Indonesia (1Q19), lanjut Sigit menjelaskan bahwa pada 1Q19, Perseroan secara konsolidasi mencatatkan total volume penjualan domestik danekspor   sebesar   8.886   juta   ton,   termasuk   penjualan   dari   SBI   yang   baru   diakuisisi   pada Januari 2019.

“Volume penjualan tersebut naik 19.24% dibanding periode yang sama pada1Q18 sebesar 7.451 juta ton (sebelum akuisisi SBI),” pungkasnya.

Masih kata Dia, selama 1Q19, volume penjualan ekspor Perseroan dari fasilitas produksi di Indonesia tercatat sebesar   757 ribu ton, naik sebesar 13.84% dibanding periode yang sama pada 1Q18 sebesar 665 ribu ton.

“Naik sebesar 13.84 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2018 (IQ18) sebesar 665 ribu ton,” tutupnya.