Terkini.id, Jakarta – Radikalisme disinyalir menjadi salah satu aspek penting dalam permasalahan persatuan di Indonesia.
Atas hal itu, Letjen TNI Dudung Abdurachman sslaku Kepala Staf Angkatan Darat turut angkat suara terkait permasalahan ini.
Ia memiliki rencana dalam upaya penanganan radikalisme yang semakin menjalar di Indonesia.
Ia mengaku akan memerintahkan seluruh prajurit TNI AD untuk turun tangan.
“Saya akan perintahkan seluruh prajurit peka terhadap perkembangan situasi menyangkut ekstrem kiri dan kanan,” ujarnya, dilansid galamedia, Rabu, 24 November 2021.
Mantan Pangdam Jawa itu juga mengatakan bahwa dirinya tak segan akan menerapkan sistem seperti pada zaman presiden Soeharto.
“Saya bilang kalau ada informasi-informasi saya akan berlakukan seperti zaman pak Soeharto dulu. Para Babinsa itu harus tahu, jarum jatuh pun dia harus tahu,” katanya.
Lebih lanjut, Dudung menegaskan untuk segera mengambil tindakan bila ada organisasi yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa.
“Jadi kalau ada organisasi yang coba mengganggu persatuan dan kesatuan, jangan pikir banyak diskusi, jangan terlalu banyak berpikir tetapi lakukan,” tegasnya.
Menurutnya, TNI juga harus berkoordinasi dengan pihak kepolisian jika menemukan tindakan semacam itu.
“Segera berkoordinasi dengan kepolisian untuk dilakukan tindakan-tindakan yang tegas. Itu merupakan bagian dari Tujuh perintah harian KSAD,” pungkasnya.
Atas hal itu tokoh NU Gus Umar menanggapi rencana Dudung.
Menurutnya, Dudung hendak memunculkan zaman orde baru di Indonesia.
“Welcome orde baru,” ujarnya di akun Twitternya.