Terkini.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dinilai cocok untuk maju di pilpres 2024 sebagai cawapres.
Partai Golkar disarankan untuk mengusung Luhut maju sebagai cawapres karena potensinya lebih besar dibandingkan Airlangga Hartarto.
Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas mengatakan, Luhut memiliki pelung untuk menang dibandingkan dengan Airlangga Hartarto.
Menurutnya, Luhut memiliki banyak kemampuan dan lebih unggul dalam berbagai bidang, hal itu yang menjadi penilaiannya dan mengatakan agar Luhut diusung maju jadi Cawapres.
“Saya melihat masih sangat berpotensi menang jika mengajukan Luhut sebagai cawapres dibandingkan Airlangga,” kata Fernando, dikutip dari laman Wartaekonomi, Jumat 18 Februari 2022.
- Pemerintah Sudah Larang Ekspor Bauksit, Sebentar Lagi Tembaga dan Timah
- Pelaku Ekspor Ilegal Nikel 5 Juta Ton Akhirnya Diungkap Luhut Panjaitan, Bukan dari Sulawesi
- Suasana Ruang Sidang Kasus Pencemaran Nama Baik Luhut Binsar Mendadak Riuh
- Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan Soal OTT KPK Tuai Berbagai Tanggapan
- Luhut Binsar Pandjaitan Angkat Bicara Soal Pencabutan PPKM
Pengalaman Luhut dinilai cukup sebagai salah satu tolak ukur untuk mendampingi presiden terpilih nantinya. Jika ia maju sebagai Cawapres maka akan merubah statement masyarakat yang menganggap Presiden atau Wakilnya harus berlatar belakang Muslim atau disebut Legacy.
“Legacy itu ialah menghilangkan pemikiran sebagian masyarakat bahwa presiden atau wakil presiden harus berlatar belakang muslim”, kata Fernando.
Menurutnya, sudah saatnya mengubah sebagian pemikiran masyarakat Indonesia yang mendikotomi capres dan cawapres harus dari suku dan agama tertentu. Alasan ini merujuk kepada pemimpin yang selama ini berlatar belakang Muslim.
Golkar sebagai partai yang memiliki banyak pengalaman, sudah semestinya melakukan terobosan dengan mengusung Luhut sebagai Cawapres.
Golkar juga sebagai salah satu partai terlama di Indonesia dinilai sudah seharusnya memberikan contoh untuk partai yang lainnya.
“Sudah saatnya memberikan terobosan dalam mendukung kedewasaan berpolitik di Indonesia”, tutup Fernando.