Ditantang Buka Data Soal Klaim Jutaan Netizen Dukung Tunda Pemilu, Luhut: Buat Apa?
Komentar

Ditantang Buka Data Soal Klaim Jutaan Netizen Dukung Tunda Pemilu, Luhut: Buat Apa?

Komentar

Terkini.id, JakartaMenteri Koodinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menolak untuk membuka data terkait klaimnya 110 juta pengguna media sosial berharap pemilu 2024 ditunda.

Dia pun menegaskan bahwa data yang dipegangnya benar adanya. Namun bukan untuk dibuka ke publik.

“Ya pasti ada lah, masak bohong. Ya janganlah, buat apa dibuka?” klaim Luhut, Selasa 15 Maret 2022.  

Ia pun menjelaskan bahwa teknologi saat ini sudah canggih dengan perkembangan yang sangat cepat.

Sehingga informasi mengenai pandangan publik sudah mudah untuk diperoleh.

Baca Juga

“Gini, sekarang teknologi itu sudah berkembang dengan pesat ya, jadi itu yang saya bisa bilang,” ujarnya di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

Luhut memang mengklaim telah menerima keluhan dari beberapa masyarakat terkait pemilu.

Menurutnya dana untuk pemilu seharusnya dihemat untuk pemulihan ekonomi yang lebih bermanfaat. Ditambah suasana pilpres hanya akan membuat kegaduhan di dalam masyarakat.

“’Kenapa mesti kita buru-buru?’, ‘kami capek juga dengan istilah kadrun lawan kadrun’, kayak gitu, istilah yang dulu itu lah. Kita mau damai, itu aja sebenarnya,” ujar Luhut menirukan perkataan masyarkat dilansir dari detik.com.

Lebih lanjut, ia pun menyebut wacana penundaan pemilu tidaklah bertolak belakang dengan demokrasi.

Sebab pengajuan gagasan tersebut merupakan bagian dari demokrasi itu sendiri. Usulan tersebut tidaklah serta merta diterima begitu saja.

Butuh proses pembahasan di DPR lalu berlanjut lagI MPR.

“Itu kan semua berproses, kalau nanti prosesnya jalan sampai ke DPR ya bagus, DPR nggak setuju ya berhenti, kalau sampai di DPR setuju sampai ke MPR nggak setuju, ya, berhenti, ya itulah demokrasi kita, kenapa mesti marah-marah? Ada yang salah?” ucapnya.