Mahasiswa Polbangtan Gowa Manfaatkan Masa LFH untuk Olah Tanah Menggunakan Hand Tractor

Mahasiswa Polbangtan Gowa Manfaatkan Masa LFH untuk Olah Tanah Menggunakan Hand Tractor

R
Polbangtan
Redaksi

Tim Redaksi

Kementerian Pertanian telah memberikan perhatian besar kepada pengembangan petani milenial dengan harapan dapat mempercepat penciptaan regenerasi petani.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaruan pembangunan pertanian.

Peran alsintan dalam pengembangan pertanian saat ini merupakan hal penting menuju Pertanian Maju, Mandiri dan Modern. Teknologi mekanisasi harus mencakup dari hulu sampai hilir sehingga tidak hanya meningkatkan produksi, akan tetapi kesejahteraan petani.

Peran strategis mekanisasi pertanian melalui alsintan adalah proses menjadi lebih cepat. Dengan mekanisasi, kita dapat melaksanakan pengolahan lahan, panen, dan pascapanen dengan cepat.

Sejak masuknya era Revolusi Industri 4.0, Kementerian Pertanian melakukan terobosan dalam meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda.

Baca Juga

Menindaklanjuti pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa regenerasi petani sudah sangat mendesak untuk dilakukan karena menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Sehingga mampu membantu menyediakan pangan bagi masyarakat.

“Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” tegas Dedi.

Meski di tengah maraknya kasus Covid-19, mahasiswa Polbangtan Gowa tetap melakukan kegiatan pertanian. Salah satunya adalah Awal, generasi muda pertanian yang tercatat sebagai mahasiswa pada Jurusan Budidaya Ternak Polbangtan Gowa, menunjukkan kreativitasnya bersama masyarakat disaat Learning From Home (LFH) diberlakukan karena pandemi Covid-19 ini dengan melakukan olah tanah menggunakan “Hand Traktor” di Lahan Sawah petani Dusun Cinranae, Desa lamatti riaja, Kec.Bulupoddo, Kab.Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan.

“Jum’at 24 April 2020, petani membajak sawah mulai dari pagi sampai petang, hingga sawah siap untuk untuk ditanami. Dan saya sebagai anak petani dan mahasiswa harus bisa mengatur waktu untuk membantu orang tua serta melaksanakan kuliah daring supaya tidak tertingal pelajaran.
Setelah sholat subuh jam 05 : 15 saya berangkat ke kandang sapi dan membawa 4 ekor sapi saya di sawah untuk makan, di sawah saya melanjutkan membajak menggunkan traktor. Setelah jam 09 : 00 saya kembali ke rumah untuk mengikuti kuliah,” ujar Awal.

Hasil jeripayah petani dapat dinikmati oleh semua orang sehingga untuk mengurangi terjadinya zona merah kami petani di kampung tetap melaksanakan tugas,sebagaimana yang di arahkan pemerintah.Tenga medis dan lain sebagainya butuh makan,Kalian di rumah saja biar kami para petani di lahan untuk mencukupi pangan negeri ini,” jelas Awal. (MUZ/WLN8).

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.