Terkini.id, Makassar – Pemerintah Kota Makassar memutuskan memperpanjang program isolasi terapung di KM Umsini. Pasalnya, program tersebut akan berakhir pada Kamis, 2 September 2021.
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto memastikan bakal memperpanjang program tersebut. Namun, kata dia, berbeda dari sebelumnya, PT. Pelni akan menggratiskan sewa kapal.
Dengan begitu, pemerintah kota tak akan terbebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Makassar untuk biaya sewa kapal sebesar Rp1,5 miliar per bulan.
“Jadi kami perpanjang, menariknya Alhamdulillah seperti yang lain, kita digratiskan. Digratiskan sewa kapalnya Rp1,5 miliar,” kata Danny, Senin, 30 Agustus 2021.
Hanya saja, untuk biaya makan pasien isolasi apung masih menjadi tanggung jawab pemerintah kota.
- Dana Isolasi Apung Tersisa 4 M, Dewan Usul Alihkan ke Program Berbasis Kelurahan
- Isolasi Apung Resmi Ditutup, Wali Kota Makassar: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
- 3 Pekan KM Umsini Beroperasi, Tampung 169 Pasien Covid-19 dan 121 Telah Sembuh
- Banyak Orang Covid-19 Berkeliaran di Makassar, DPRD Makassar Sarankan Ini
- Isolasi Apung Terpadu di Makassar Jadi Percontohan Daerah Lain
“Kalau tempat lain kan makanannya sudah ditanggung. Besok pak Dirut Pelni ketemu saya di Makassar,” lanjutnya.
Saat ini, peserta isolasi apung yang menjalani 235 orang, “Sekarang sudah hampir 250 orang yang dirawat di kapal, yang sembuh sudah hampir semuanya,” katanya.
Sementara, Juru Bicara Makassar Recover Henni Handayani mengatakan, saat ini jumlah pasien yang masih melakukan isolasi apung, sebanyak 44 orang.
“Totalnya sejak Umsini beroperasi sebagai pusat isolasi apung terpadu. Sudah diisi 235 pasien. On board saat ini di Umsini ada 44 orang,” ujar Henni.
Terkait masih minimnya pasien isolasi apung, Henni mengatakan, hal ini tak lepas dari peran aparat pemerintah di tingkat bawah, yaitu lurah.
Sebab ia menilai, jika lurah diyakini mengetahui persis kondisi warganya.
“Sehingga memang sudah menjadi tugasnya, yaitu mengedukasi warga agar mau menjalani isolasi. Agar tidak menularkan ke orang sehat,” terangnya.
Menurutnya, dengan merujuk Orang Tanpa Gejala (OTG) ke isolasi apung, maka akan menekN angka positivity rate di tingkat kelurahan, bahkan RT.
“Saya pikir langkah itu sudah tepat karena memang semua elemen harus pro aktif memerangi pandemi. Sedikit itu satu, kalau perlu lebih dari itu,” ucapnya.
Henni menjelaskan, saat ini ada lebih dari 2 ribu OTG di Makassar, namun saat ini baru sekitar 200 orang yang melakukan isolasi.
“Semestinya mereia melakukan isolasi dan sebaiknya tidak berkeliaran. Karena bagaimana jika mereka menularkannya ke orang yang memiliki kormobid. Hal tersebut justru akan memperparah kondisi,” tutupnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
