Masifkan Genta Organik, Kementan SL di Sulawesi Tenggara
Komentar

Masifkan Genta Organik, Kementan SL di Sulawesi Tenggara

Komentar

Terkini.Id, Kolaka Timur – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong para petani untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan produksi dan produktivitas usahataninya.

Berbagai upaya dilakukan, salah satunya melalui program strategis Kementerian Pertanian, misalnya Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik). Genta Organik juga dijadikan Pemerintah sebagai salah satu upaya untuk mengatasi kelangkaan pupuk.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa petani harus didorong menggunakan pupuk organik dan hayati secara mandiri dan masif.

“Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan,” ujar Syahrul.

Lebih lanjut, Ia menjelaskan bahwa gerakan ini tidak berarti meninggalkan penggunaan pupuk anorganik sepenuhnya, melainkan boleh menggunakan pupuk kimia dengan ketentuan tidak berlebihan atau menggunakan konsep pemupukan berimbang.

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BBPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan perlunya meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh pertanian, guna mengoptimalkan kegiatan pembinaan, pengawalan, dan pendampingan kepada petani antara lain sosialisasi pupuk organik melalui pupuk organik.

“Genta Organik mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri. Genta Organik bukan berarti mengharamkan pupuk kimia,” kata Dedi Nursyamsi.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, turut bergerak melakukan pengawalan dan pendampingan kegiatan Sekolah Lapang (SL)-Genta Organik.

Pendampingan dilakukan misalnya di salah satu wilayah koordinasi yang berada di Provinsi Sulawesi Utara. Pengawalan dan pendampingan tersebut dilakukan melalui kegiatan Farmer Field Day (FFD) yang baru-baru ini digelar di Desa Mondoke, Kecamatan Lambandia, Kabupaten Kolaka timur, Provinsi Sulawesi Tenggara pada kamis, 25 Mei.

Farmer Field Day merupakan salah satu forum pertemuan petani, peneliti dan penyuluh untuk saling tukar-menukar informasi tentang teknologi yang dihasilkan oleh peneliti dan umpan balik dari petani, mengenai bahan pupuk organik berikut manfaat dan keunggulannya serta diaplikasikan guna mendukung penuh pelaksanaan Genta Organik.