Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Komentar

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa

Komentar

Terkini.id, Makassar – Membangun wawasan kesejarahan dengan berkunjung ke situs-situs bersejarah di lokasi setempat, itulah tema pada kegiatan study tour kami. Salah satu situs yang kami kunjungi adalah Museum Balla Lompoa.

1. Museum Balla Lompoa

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Gambar 1: Ilustrasi Museum Balla Lompoa, tempat penyimpanan benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo (Foto: Dokumen Penulis).

Museum Balla Lompoa merupakan sebuah bangunan berbentuk Rumah Panggung di Jalan Sultan Hasanuddin No. 44 Sungguminasa, Kec.Samba Opu, Kabupaten Gowa. Arti dari Balla Lompoa adalah rumah besar. Museum ini didirikan pada tanggal 11 Desember 1973.

Terdapat 2 rumah Balla Lompoa : bangunan yang ada di sebelah kiri memiliki fungsi sebagai tempat acara-acara adat dan bangunan yang ada di sebelah kanan (yang ada pada gambar di atas) memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan koleksi benda-benda Kerajaan Gowa. Menurut pemandu, museum ini didirikan pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-31, I Mangngi-mangngi Daeng Matutu, pada tahun 1936.

2. Ruang Utama

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Gambar 2: Ilustrasi ruang utama pada Museum (Foto: Dokumen Penulis).
DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Ketika kita berkunjung ke Museum Balla lompoa di mana merupakan tempat penyimpanan benda-benda pusaka kerajaan Gowa. Kita diperlihatkan di depan ruang utama bangunan yang terdapat sebuah peta indonesia yang terpajang di sisi kanan dinding, dan di ruang utama juga dipajang silsilah keluarga kerajaan gowa, mulai dari raja gowa ke-1 Tomanurunga pada ke-13, dan raja gowa terakhir Sultan Muhammad Abdul Kadir Aiduddin A. Idjo Karaeng Lalongan (1947-1957). Terdapat pula sebuah pelaminan yang diletakkan pada area khusus di tengah-tengah ruangan, dan adapun juga beberapa alat perang, seperti tombak dan meriam kuno, serta sebuah payung (payung yang dipakai raja ketika pelantikan) juga terpajang di ruangan utama.

Bangunan Museum Balla Lompoa ini terdiri dari beberapa ruangan, ruangan depan disebut Paddaserang ri dallekang, ruangan tengah atau Paddaserang ri tangngah, serta bagian belakang yang disebut Paddaserang ri boko. Juga terdapat 3 kamar di bagian belakang, 3 kamar ini yang memiliki fungsi berbeda-beda yaitu, (kamar pertama) memiliki fungsi penyimpanan kris raja Gowa dan setiap tahun harus dicuci/dibersihkan, (kamar kedua) memiliki fungsi/tempat mahkota, gelang, kalora/rantai manila dan ponto janga-jangga, dan juga singgasana raja di dalam kamar tersebut, (kamar ketiga) memiliki fungsi untuk berdoa di setiap malam jumat / hari jumat.

3. Ruang Tengah

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Gambar 3: Ilustrasi aksara lontara (Foto: Dokumen Penulis).

Kita diperlihatkan benda-benda keramik asing, alat-alat kerajaan seperti Salokoa (mahkota), Panto Janga-jangaya, Lotara, Naskah beraksara Lontara, Baju adat, Mata uang kuno, Baju Pemuka Agama Kerajaan Gowa, dan lain sebagainya. Berikut sedikit penjelasan beberapa koleksi museum Balla Lompoa:

a. Salokoa

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Gambar 4: Salokoa (Foto: Dokumen Penulis).

Yang dimaksud dengan Salokoa adalah mahkota yang terbuat dari bahan emas murni dan beberapa butiran permata berhias, yang berfungsi sebagai mahkota ketika Pelantikan Raja.

b. Sudanga

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Gambar 5: Sudanga (Foto: Dokumen Penulis).

Yang dimaksud pula dengan Sudanga adalah sebuah senjata sakti berbentuk kelewang dan dipakai pada Pelantikan Raja yang merupakan atribut Raja yang berkuasa.

c. Aksara-aksara Makassar Tua

Yang dimaksud Aksara Makassar Tua (yang ada pada gambar 3) adalah salah satu aksara historis Indonesia yang pernah digunakan di Sulawesi Selatan untuk penulisan bahasa Makassar antara abad 17 M hingga abad 19 M ketika fungsinya tergantikan oleh Aksara Lontara Bugis.

d. Koleksi Baju Bodo

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Gambar 6: Koleksi Baju Bodo’ (Foto: Dokumen Penulis).

Dan yang terakhir itu Baju Bodo, yaitu Baju adat untuk wanita. Pada zaman lalu, Baju bodo dibedakan berdasarkan warna dan usia:

  • Warna oranye, digunakan oleh perawan berusia 10 tahun.
  • Merah tua digunakan oleh 10 sampai 14 tahun.
  • Dalam warna yang sama digunakan juga oleh 14,17,dan 25 tahun tapi lapisan ganda.
  • Yang berwarna hitam digunakan pada usia 25 hingga 40 tahun.
  • Yang berwarna putih digunakan oleh pengasuh.
  • Yang berwarna hijau hanya digunakan oleh gadis-gadis bangsawan.
  • Warna ungu digunakan khusus untuk kelompok janda.

Saat ini warna baju bodo tidak lagi diklasifikasi tetapi disesuaikan dengan keinginan pemakainya.

Melihat Lebih Dekat Benda Pusaka Kerajaan Gowa-Tallo di Museum Balla Lompoa
Siswa-siswi SMK Negeri 7 Makassar melakukan kujungan Study tour di Museum Balla Lompoa. (Foto: Dokumen Penulis).

X RPL 2 SMK Negeri 7 Makassar 2022, Mata Pelajaran Sejarah Indonesia.

No documen no history.. ewakoo !