Terkini.id, Jakarta – Kejahatan seksual seperti pencabulan pada anak di bawah umur kian hari semakin banyak terjadi di masyarakat.
Kali ini terungkap perbuatan keji dari seorang guru ngaji berusia 35 tahun yang juga bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah perusahaan besar swasta perkebunan kelapa sawit.
Dilansir dari laman republika.id, oknum guru ngaji yang kesehariannya bertugas sebagai helper bus perusahaan, telah berhasil ditahan oleh Kepolisian Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah.
Ia ditahan atas laporan telah mencabuli anak perempuan dibawah umur. Kapolsek Telawang Ipda Rakhmat Effendi mengatakan bahwa pelaku sudah dititipkan di tahanan Polres Kotawaringin Timur.
“Terduga sudah dititipkan di tahanan Polres Kotawaringin Timur. Untuk penanganannya juga dikoordinasikan dengan unit PPA Polres,” kata Kepala Polres Kotim AKBP Sarpani melalui Kapolsek Telawang Ipda Rakhmat Effendi di Sampit, Kabupaten Polres Kotim, seperti dikutip pada republika.id pada Kamis, 3 Februari 2022.
- Walau Jadi Pengacara Guru Ngaji Cabul, Barbie Kumalasari Ngaku Kasihan kepada Korban: Selaput Darahnya Robek ....
- Jadi Pengacara Guru Ngaji Cabul, Barbie Kumalasari: Advokat Harus Bela Kliennya Salah Atau Benar!
- Astaga, Ada Lagi? Lama Gak 'Dijatah' 2 Istrinya, Guru Ngaji di Depok Nekat Cabuli 15 Murid, Parah!
- Modus Belajar Buang Air Kecil dan Wudhu, Guru Ngaji Cabuli Tujuh Murid di Lampung
- Biadab! Guru Ngaji di Tanggamus Nekat Cabuli 7 Murid Modus Disuruh Praktek Wudhu
Diketahui bahwa korban pencabulan adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Korban dan pelaku sudah saling mengenal karena sama-sama tinggal di lingkungan perkebunan kelapa sawit.
Kasus ini pertama kali terungkap ketika ibu korban mengecek handphone sang anak dan merasa ada yang aneh.
Setelah diperiksa seketika ibu korban kaget melihat isi pesan yang dikirimkan oleh pelaku kepada sang anak karena isi pesan singkat tersebut berisi kalimat yang tidak pantas dan ada video porno.
Setelah itu ibu korban langsung menanyakan hal ini kepada sang anak. Saat itulah korban baru berani menceritakan kepada sang ibu dan mengaku telah dicabuli oleh guru ngaji tersebut.
Sebagai orang tua tentu ibu korban merasa tidak terima dan segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Telawang. Tidak lama setelah itu, pelaku berhasil meringkus guru ngaji yang juga bertugas sebagai helper bus di perusahaan itu.
Dari pemeriksaan pelaku diduga telah melakukan perbuatan kejinya sebanyak tiga kali dan dilakukan di samping toilet masjid dan di rumah pelaku.
Sementara korban sebelumnya takut untuk menceritakan kejadian tersebut kepada keluarganya sehingga hal ini membuat pelaku berani untuk mengulangi perbuatannya.
“Saat ini kasus akan terus kami kembangkan dan tidak menutup kemungkinan masih ada korban lainnya,” ujar Rakhmat.
Kejadian ini membuat orang tua dan karyawan lainnya menjadi kaget dan tidak menyangka, karena selama ini perilaku pelaku dianggap baik bahkan ia sudah mengajar anak-anak mengaji selama 5 tahun.