PDIP, sambung Saidul Anam, seperti terasing dari perbincangan itu, sekalipun sudah punya kunci untuk pencapresan. Sementara partai lain yang sibuk mencari koalisi justru mendulang pemberitaan lebih di masyarakat.
“PDIP kalah pamor dengan berbagai perkembangan politik yang ada, tenggelam oleh perkembangan dinamika partai politik yang kian dinamis dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Saidul Anam menilai bahwa PDIP seperti sedang tersandera dengan hanya memunculkan nama Puan dan Ganjar.
Padahal kedua nama itu akhirnya tenggelam dengan berbagai pergerakan partai politik lain yang sangat dinamis.
“Mestinya PDIP dapat lebih progresif, segera mengumumkan Bacapres andalannya, apalagi PDIP telah memenuhi PT (Presidential Threshold) dengan atau tanpa berkoalisi dengan Parpol lainnya,” pungkasnya.