Pemkot Surabaya Bekukan Semua Outlet Holywings, Netizen: Anies Sedang Jadi Pusat Gravitasi
Komentar

Pemkot Surabaya Bekukan Semua Outlet Holywings, Netizen: Anies Sedang Jadi Pusat Gravitasi

Komentar

Terkini.id, Jakarta- Pemkot Surabaya membuat langkah tegas untuk membekukan semua outlet Holywings Surabaya usai viral promosi miras untuk nama Muhammad dan Maria. 

Sebelumnya diketahui, Pemkot DKI Jakarta juga telah menutup Holywings di sejumlah outlet di Jakarta. 

Mengetahui sikap dari kedua wilayah tersebut terhadap Holywings, muncul berbagai komentar netizen di media sosial. 

Seorang netizen bernama akun @myshabrina1 turut berkomentar melalui akun Twitternya yang diunggah pada Selasa 28 Juni 2022. 

Dalam tulisannya, netizen tersebut mengatakan bahwa saat ini Gubernur DKI Jakarta tengah menjadi pusat gravitasi dari kepala daerah lain. 

Baca Juga

“Anies sedang jadi pusat gravitasi,” tulis akun @myshabrina1. 

Senada dengan komentar akun di atas, seorang netizen bernama akun @bebasdunya juga berkomentar melalui akun Twitternya. 

Dia mengatakan bahwa penutupan sejumlah outlet Holywings di Jakarta memiliki efek yang berantai ke seluruh outlet Holywings. 

Bahkan, disebutkan seluruh outlet di berbagai daerah. 

“Ternyata efeknya berantai ke seluruh outlet di berbagai daerah,” tulis akun @bebasdunya.

Pemkot Surabaya Bekukan Semua Outlet Holywings, Netizen: Anies Sedang Jadi Pusat Gravitasi
(Twitter/myshabrina1 & bebasdunya)

Sementara itu, Walikota Surabaya Eri Cahyadi melontarkan pernyataan tegas mengenai penutupan sementara tiga outlet Holywings Surabaya.  

Walikota Eri Cahyadi dengan tegas mengancam Holywings jika masih nekat buka outlet secara diam-diam. 

Adapun mengenai penutupan outlet Holywings Surabaya, Eri Cahyadi memastikan penutupan tersebut bersifat sementara.

Penutupan outlet Holywings Surabaya bukan berarti pencabutan izin, kata Walikota Eri.

Menurut Eri Cahyadi, Surabaya adalah kota toleransi dan menjunjung tinggi nilai agama. 

Eri melanjutkan dengan mewanti-wanti kepada Manajemen Holywings untuk tidak membuat gaduh di Surabaya. 

“Ya ditutup. Kesepakatannya tutup. Jangan buat gaduh di Surabaya. Surabaya ini kota toleransi, Surabaya menjunjung tinggi nilai agama, NKRI,” tegas Eri, dikutip dari Detik.com, Selasa 28 Juni 2022.

“Kalau gitu (nekat buka), baru tutup, nggak disegel, dientekno pisan (dihabisi sekalian),” lanjutnya. 

Menurut Eri, penutupan sementara ini untuk meredakan kondisi. Sebab, ketika dalam pertemuan dengan kepolisian, GP Ansor dan elemen lainnya, pihak Holywings Surabaya sudah menyampaikan permohonan maaf.

“Dengan catatan, bukan berarti jangan buka dulu. Sambil kasusnya berjalan seperti apa. Bukan dicabut ya, dibekukan. Kita dan Polrestabes sama-sama. Ini sudah beberapa hari lalu disepakati bersama dihentikan dulu setelah itu kasusnya kita lihat,” jelas Eri.

Eri juga mengingatkan agar tidak buka secara diam-diam saat ditutup sementara. Jika nekat buka diam-diam, maka ia tak tinggal diam.