Ngaku Mau Rapat, Presiden Afghanistan Kabur ke Oman Tinggalkan Rakyatnya

Ngaku Mau Rapat, Presiden Afghanistan Kabur ke Oman Tinggalkan Rakyatnya

HZ
Hasbi Zainuddin

Penulis

Terkini.id, Jakarta – Langkah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani yang kabur saat negaranya akan dikuasai Taliban, mendapat sindiran dari Mantan anggota parlemen di negeri itu.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani diketahui kabur dengan dalih akan melakukan pertemuan dengan salah satu pejabatnya.

Kejadian tersebut diungkapkan Elay Ershad, mantan anggota parlemen setelah kelompok Taliban memasuki ibu kota Kabul akhir pekan lalu.

“Saya sangat marah. Saya bahkan tidak bisa memberikan penjelasan dalam kata-kata,” ucap Ershad dengan geram.

Ershad menduga Ghani meninggalkan ibu kota dengan helikopter pada Minggu 15 Agustus 2021. Saat itu dia mengaku hendak rapat dengan pejabat di kementerian pertahanan.

Baca Juga

“Dia meninggalkan negara dan rakyatnya. Saya tidak tahu mengapa saya memercayai dan mendukungnya,” keluh Ershad dikutip via kompascom.

Ashraf Ghani dalam pernyataannya di Facebook mengaku, dia kabur dari Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah.

Dilansir BBC Selasa 17 Agustus 2021, menurut sumber pemerintahan Ghani justru didesak untuk pergi oleh pimpinan lainnya.

Presiden berusia 72 tahun tersebut mengungkapkan rencana untuk kembali ke Afghanistan suatu hari nanti.

Saat ditanyakan tentang itu, Ershad menuturkan dia berharap Ghani akan kembali sehingga dia bisa menatap matanya.

“Saya ingin saya menatap matanya dan berkata, saya perempuan namun memilih tetap tinggal di sini,” tegasnya.

Ershad menerangkan jika memang pergi dengan dalih menghindari konflik lebih besar, seharusnya Ghani melakukannya enam bulan yang lalu.

Kedutaan Besar Rusia di Kabul menyindir Presiden Afghanistan sejak 2014 itu pergi dengan pengawalan empat mobil dan koper penuh uang.

Sumber dari Rusia menyebut bahwa Ghani mencari perlindungan di Oman, setelah laporan sebelumnya menyatakan dia pergi ke Tajikistan.

Sebabnya menurut keterangan sumber Tajikistan, tidak ada pesawat yang membawa Ghani mendarat di Dushanbe atau melintasi wilayah mereka.

Ghani pun dikecam, dengan muncul desakan supaya Interpol menerbitkan pemberitahuan untuk menangkap si presiden.

Presiden AS Joe Biden juga menyindir Ghani dengan menyalahkannya sehingga Afghanistan jatuh ke tangan Taliban.

Dalam konferensi pers Senin (16/8/2021), Biden menerangkan sebenarnya dia sudah mewanti-wanti agar Ghani mengedepankan diplomasi.

“Tetapi Tuan Ghani menjawab dia memilih pasukannya harus bertarung dengan Taliban. Di situlah dia salah,” ujar Biden.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.