Terkini.id, Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal impor beras.
Sebelumnya, Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan impor hingga buan Juni 2021.
Oleh karenanya Jokowi meminta publik menghentikan perdebatan tentang rencana impor satu juta ton.
Mengingat, perihal impor beras tengah menjadi isu yang disoroti oleh masyarakat.
Dedi mengungkapkan bahwa menurutnya publik mungkin mendengar pernyataan Jokowi.
- Proyek Strategis Nasional Bendungan Lausimeme yang Diresmikan Jokowi Digarap Perusahaan Konstruksi KALLA
- PLN Pastikan Pasokan Listrik Tanpa Kedip saat Jokowi Resmikan RS Vertikal Makassar
- Andil Andi Sudirman Sulaiman di Balik Rumah Sakit OJK yang Akan Diresmikan Jokowi di Makassar
- Dua Putra Asal Kabupaten Pangkep Dilantik Jokowi Jadi Perwira TNI AD
- Presiden Jokowi Pantau Pemberian Bantuan 300 Unit Pompa untuk Petani di Bone
Akan tetapi, hal itu tak membuat publik percaya akan pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Sebab, selama ini orang nomor satu di Indonesia ini kerap kali tidak konsisten atas pernyataan.
Oleh karena itu, Dedi menilai statement Jokowi sukar dipercaya.
“Publik mungkin mendengar statemen itu, tetapi untuk percaya akan sulit mengingat Jokowi berulang kali tidak konsisten dengan pernyataannya,” kata Dedi, dikutip dari Rmol, Minggu, 28 Maret 2021.
Dalam keadaan seperti saat ini, Dedi menilai bahwa masyarakat tidak perlu pernyataan politis.
Menurut Dedi, yang dibutuhkan masyarakat adalah penerapan gagasan nasionalis.
“Dalam kondisi sekarang, yang diperlukan bukan statement politis tetapi implementasi gagasan nasionalis terutama soal pertanian,” demikian kata Dedi.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
