Terkini.id, Jakarta – Buntut dari teguran Prabowo Subianto kepada Fadli Zon beberapa waktu lalu terkait cuitan sindirannya kepada Presiden Joko Widodo alias Jokowi rupanya berbuntut cukup panjang.
Salah satunya, muncul isu Fadli Zon yang disarankan untuk pindah partai alias meninggalkan Gerindra.
Nah, bahkan Partai Ummat pun mengaku sangat siap untuk menampung Fadli Zon jikalau memang ingin bergabung dengan mereka.
Menanggapi hal itu, politisi Partai Gerindra Arief Poyuono menyampaikan ketidaksetujuannya. Ia rupanya tak rela rekan partainya, Fadli Zon, pindah ke Partai Ummat.
Arief pun secara tegas menanggapi Partai Ummat yang siap menampung Fadli Zon jika ingin meninggalkan Partai Gerindra.
- Polemik Ijazah Palsu, Arief Poyuono: Kalau Palsu, Tidak Mungkin Diterima Kerja di PT KKA
- Politikus Gerindra Sebut Anies Baswedan Tidak Becus Urus Banjir Jakarta
- Arief Poyuono Ingin Jokowi Tetap Presiden, Netizen: Keluar dari Parpol Oposan Jadi Waras
- Ingin Jokowi Tetap Presiden, Arief Poyuono: Capres Sekarang Kerjanya Nol
- Sebut Desmond J Mahesa Kekurangan Obat, Arief Poyuono: Ada yang Enggak Beres!
“Saya tidak setuju Fadli Zon pindah ke Partai Ummat. Sebab, yang nama beda berpendapat di partai itu biasa ya,” ujar Arief, dikutip terkini.id dari SINDOnews pada Rabu, 17 November 2021.
Arief menilai bahwa Fadli Zon adalah napas Partai Gerindra sehingga akan berdampak buruk jika sampai terjadi (pindah partai).
Apalagi menurut Arief, Fadli berhasil membawa kelompok 212, HTI, dan FPI untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden di pillpres lalu.
“Jadi, kalau Fadli keluar, kelompok-kelompok tersebut bisa menarik dukungan dari Prabowo.”
Seperti diketahui, sebelumnya anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Fadli Zon, memang mendapatkan teguran dari partainya karena menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum meninjau banjir di Sintang, Kalimantan Barat.
Nah, teguran itu datang dari Ketua Umum Partai Gerindra, yakni Prabowo Subianto, melalui Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani.
Arief pun menanggapi teguran yang diterima Fadli Zon tersebut dengan megatakan bahwa Prabowo menempatkan Gerindra sebagai bagian dari pemerintahan.
“Mungkin hari ini Prabowo yang tegur Fadli Zon karena dianggap telah mengkritik Jokowi di mana Gerindra bagian dari pemerintahan, tapi kemudian hari bisa juga Prabowo ditegur keras oleh kita jika memang keluar dari ketentuan garis partai,” tandasnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
