Terkini.id, Jakarta – Pengamat politik, Yunarto Wijaya menanggapi seseorang yang mencurigai bahwa patung naga di Yogyakarta International Airport (YIA) melambangkan Indonesia tengah dililit negara yang mengagungkan naga.
Yunarto Wijaya menyindir bahwa ia mengira hanya politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrwardaya yang berpikiran seperti itu.
“Kirain cuma si Tofa yang begini? Ternyata banyak kembarannya,” kata Yunarto Wijaya pada Sabtu, 1 Januari 2022.
Bersama cuitannya, Yunarto Wijaya membagikan cuitan netizen dengan nama akun Dr. Ahmad Anjai Al Baroesy, M.Pd.I.
Sekedar catatan, Ahmad Anjai mengaku sebagai Pakar Pendidikan Islam dan Pakar Politik Pendidikan Islam di bio Twitter-nya.
- Yunarto Wijaya: Prabowo Cuma Pakai Satu Strategi, Catut Jokowi, hingga Buka Peluang Gibran Rakabuming
- Ulasan Pengamat Politik Soal Dukungan Jokowi Kepada Ganjar dan Prabowo, Rugikan Siapa?
- Lembaga Survei Rilis Hasil Survei Terbaru, Mayoritas Menolak Wacana Duet Prabowo-Jokowi di Pilpres 2024
- Keturunan Matulessy Bantah Klaim Pattimura Bernama Ahmad Lussy, Yunarto: Masih Ada yang Ngeyel Juga?
- Pengganti Megawati di PDIP, Yunarto Wijaya: Darah Biru Memiliki Peluang Jauh Lebih Besar
Dalam cuitannya, Ahmad Anjai mengunggah gambar patung naga di pintu keluar YIA yang belakang memang ramai dibicarakan.
Ia mencurigai apakah patung naga itu melambangkan Indonesia tengah dililit negara yang mengagungkan naga.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa lamban Indonesia adalah Garuda, bukan naga.
“Yogyakarta Internasional Airport. Apakah ini adalah awal yang menjelaskan bahwa Indonesia tengah dililit NEGARA YANG MENGAGUNGKAN NAGA????” kata Ahmad Anjai Jumat, 30 Desember 2021.
“Lambang kami GARUDA. Bukan NAGA!!!” sambungnya.
Sebelumnya, Stakeholder Relation Manager YIA, Ike Yutiane telah menegaskan bahwa keberadaan patung naga di YIA itu murni apresiasi karya seni.
Menurutnya, patung itu tidak ada kaitannya dengan politik maupun suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA).
“Jadi bisa diluruskan bahwa tidak ada terkait politik, SARA dan sebagainya,” katanya pada Kamis, 30 Desember 2021, dilansir dari Kumparan.
“Hanya momentum di tahun baru supaya lebih kuat menghadapi kondisi yang sedang tidak baik-baik saja di dunia aviasi. Di tahun 2022 lebih kuat,” sambungnya.
Ike Yutiane juga menjelaskan bahwa selama ini, YIA memang terbuka terhadap karya seni.
Buktinya, sebelum patung naga tersebut, YIA memasang karya seni lain, seperi gerobak sapi hingga puluhan mobil yang dilukis seniman Nasirun.
“Intinya bahwa YIA ini terbuka untuk para seniman yang ada di Jogja tentunya. Jadi tidak ada unsur politis. Karena kita kalau mau jual bandara, juga stakeholder pemerintah gitu to,” tegas Ike Yutiane.