PB Nahdlatul Ulama Pernah Bebaskan Sandera, Pendiri Taliban Berterima Kasih

PB Nahdlatul Ulama Pernah Bebaskan Sandera, Pendiri Taliban Berterima Kasih

Dzul Fiqram Nur
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta – Pada tahun 2007 silam, ada sebanyak 22 pekerja gereja Kristen Korea Selatan yang diculik oleh miliki Taliban dalam perjalanan dari Kabul menuju Kandahar.

Diketahui, dua di antara sandera tewas dieksekusi dan beberapa lainnya baru bisa dibebaskan pada akhir Agustus.

Abdul Mun’im DZ selaku Wakil Sekjen PBNU mengatakan bahwa memang ada peran NU dalam upaya pembebasan para sandera tersebut.

Ia menjelaskan, sejak tahun 2004, NU memang telah menjalin kontak-kontak dengan para ulama di Afghanistan, termasuk mereka yang berafiliasi dengan kelompok Taliban.

Hal itu bermula ketika pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla merintis pembukaan kuasa usaha di sana. Karena tidak berjalan mulus dan banyak mengalami gangguan, Menteri Luar Negeri Dr Noer Hassan Wirajuda lantas menghubungi PBNU.

Baca Juga

“Enggak tahu kenapa, apa karena orang-orang NU sakti, gak mempan dibedil. Atau karena kalau jatuh korban ya tidak apa-apa karena warga NU jumlahnya banyak,” seloroh Mun’im dalam webinar “Peran Penting Indonesia dalam Arus Perubahan Afganistan”, Selasa malam, 7 September 2021.

Acara yang dipandu Direktur Dipantara Strategic Khariri Makmun itu juga menampilkan Duta Besar RI untuk Afghanistan Mayjen TNI (Purn) Arief Rachman, Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Abdul Kadir Jailani, dan Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha.

Dengan rekam jejak tersebut, Mun’ím melanjutkan, ketika terjadi penyanderaan dan pembunuhan terhadap warga Korsel, PBNU kembali dimintai bantuan.

Kala itu Duta Besar Korea Selatan Lee Sun Jin dan pemimpin OKI yang berkomunikasi langsung dengan Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi.

Setelah melakukan serangkaian pembicaraan, memasuki pekan keenam penyanderaan, 19 warga Korea akhirnya dibebaskan pada akhir Agustus 2007.

Ternyata, tak cuma pemerintah Korea dan Sekjen PBB Ban Ki Moon yang berterima kasih, pendiri Taliban Mullah Omar pun menyampaikan ucapan terima kasih secara tertulis.

Dalam suratnya, menurut Mun’im, Mullah Omar menjelaskan alasan melakukan penyanderaan dan membebaskan warga Korea itu. Penyanderaan dilakukan sebagai bagian dari upaya memerangi Amerika Serikat.

Seperti diketahui Korea Selatan ikut mengirimkan 200 tentara yang tergabung dalam pasukan internasional, ISAF.

Tapi karena pemerintah Indonesia dan NU yang ikut turun tangan kami bersedia membebaskan mereka. Kami menghormati Indonesia dan NU yang selama ini selalu bersikap netral,” tutur KH Abdul Mun’ím DZ mengutip isi surat Mullah Omar.

Sumber: Detik.com

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.