Terkini.id, Makassar – Pemerintah Kota Makassar menargetkan vaksinasi dosis pertama usia 6-11 tahun rampung pada Februari 2022. Berdasarkan data pokok peserta didik atau Dapodik jumlah siswa SD sebanyak 132 ribu.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muhyiddin mengatakan vaksinasi untuk siswa SD terus berjalan dan tersebar di 10 titik dengan 25 sekolah.
“Hari ini jumlah siswa SD yang tervaksin sebanyak 34.015 siswa,” kata Muhyiddin, Kamis, 3 Februari 2022.
Menyoal keluhan salah satu orang tua murid lantaran anaknya tak bisa melakukan vaksinasi. Pasalnya, data anaknya di Kartu Keluarga digunakan orang lain. Muhyiddin mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dukcapil.
“Kita tunda dulu karena kalau dia divaksin data orang lain yang masuk,” sebutnya.
- Danny Pomanto: Karena Reformasi Anak Lorong Bisa Jadi Wali Kota
- Bunda PAUD Kota Makassar dan 32 Kepsek Disambut Menteri Singapura Masagos Zulkifli
- Wali Kota Makassar Hadiri Jalan Sehat 25 Tahun Reformasi
- Gelar Roadshow di Makassar, SiSeSa Tampilkan Puluhan Koleksi Pakaian Syar'i Terbarunya
- Wujudkan Konsep Makassar Kota Metaverse, Diskominfo Uji Coba Meeting Lewat VR
Seluruh siswa yang melakukan vaksinasi, kata Muhyiddin, harus terkoneksi dengan data Peduli Lindungi.
Di sisi lain, ia menegaskan bahwa siswa yang terkendala vaksinasi tetap bisa melaksanakan pembelajaran tatap muka. Muhyiddin mengatakan tak ada deskriminasi dalam proses pembelajaran.
“Tidak ada surat pernyataan orang tua soal vaksinasi anak, dia hanya harus hadir. Kalau ada kendala, siswa tersebut tetap bisa masuk sekolah. Semua anak tak ada deskriminasi, tetap masuk sekolah,” tuturnya.
Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi di SD menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan Kota Makassar. Sebab itu, ia mengatakan tak perlu lagi ada ketakutan orang tua terkait vaksinasi anak.
“Saya selaku abdi negara bertanggung jawab penuh pelaksanaan vaksinasi anak di SD,” tutupnya.
Sementara, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengatakan realisasi vaksinasi anak terus mengalami peningkatan.
Ia mengatakan capaian vaksinasi anak sudah mencapai sekitar 20 persen.
“Kenapa vaksinasi anak ini spesifik dan orang tuanya harus hadir karena yang tahu persis anak itu adalah orangtuanya. Sehingga vaksinasi anak cukup spesifik,” sebutnya.