Dia juga membeberkan beberapa syarat dalam lelang ini, di antaranya para investor harus memiliki modal yang kuat, kemudian menggunakan teknologi terbaru yang ramah lingkungan, serta sudah memiliki pengalaman dalam mengelola PSEL atau semacamnya minimal 1 proyek.
“Nanti tahapan selanjutnya (presentasi), yang jelas mereka sampaikan semua profil terbaik. Apalagi ini bukan proyek kecil, nilainya bisa sampai Rp2 samapiRp3,5 triliun,” ujarnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Makassar, M. Ansar mengatakan lelang PSEL ini seyogyanya cukup progresif. Kendati diakui sempat lamban di awal.
Pusat bahkan menjadikan Makassar sebagai daerah percontohan terhadap dua daerah lainnya yaitu Sulawesi Utara dan Semarang.
“Kita dapat apresiasi, ada tiga daerah tadi, yang masalah tadi ada kendala di Semarang, Sultra juga agak lambat, mereka diminta lihat ke Makassar,” imbuhnya.
Dia menjelaskan Semarang lebih dahulu dalam merencanakan PSEL ini, namun Makassar bisa menyusul dan sampai saat ini masih sesuai dengan jadwal.
“Memang kita lambat start tetapi kita jalan setelah ditentukan dan lancar,” ujarnya.
Diketahui saat ini sudah ada sebanyak 36 peserta lelang, saat ini yang terdiri dari 8 negara termasuk Indonesia.