Terkini.id, Jakarta – Pengacara keluarga Brigadir J sampaikan pernyataan menohok tentang Komnas HAM, ia menyebut mereka tidak bisa dipercaya.
Kamaruddin Simanjuntak juga menuduh Komnas HAM hanya bekerja untuk Polri, sehingga tidak dapat dipercaya olehnya atau pihaknya.
Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, tampak kehilangan harapan akan kredibilitas sejumlah lembaga negara yang menangani kasus pembunuhan Brigadir J.
Di samping Kepolisian, ia menyebut Komnas HAM yang terlibat dalam mengusut kasus ini tak bisa dipercaya.
Kamaruddin bahkan turut menyebut nama institusi LPSK dan Kompolnas sebagai lembaga-lembaga yang menjadi corong Kepolisian.
- Pengacara Brigadir J Nangis ke Jokowi: Angkat Josua Jadi Pahlawan Kepolisian!
- Galak! Ferdy Sambo: Kau Terima Uang, Saya Sikat
- Pidato Ferdy Sambo Soal Tercorengnya Institusi: Harus Tegas dan Keras!
- Viral Pidato Ferdy Sambo Soal Narkoba: Saya Sikat!
- Diduga Berkaitan Narkoba dan Perselingkuhan Jadi Motif Pembunuhan Brigadir J!
“Komnas HAM itu memang bekerjanya untuk Polri dari dulu. Demikian juga Kompolnas sub dari Mabes Polri. Pokoknya LPSK, Komnas Ham, dan Kompolnas enggak ada yang bisa dipercaya,” kata Kamaruddin kepada wartawan, dikutip Terkini.id dari Poskota.co.id pada Sabtu, 30 Juli 2022.
Kamaruddin juga menyinggung soal momen viral Komisioner Komnas HAM Choirul Anam yang melipat kertas saat menjelaskan perkembangan kasus penembakan antara Brigadir J dengan Bharada E.
Melihat gelagat aneh itu, Kamaruddin mengaku bahwa selama ini ia tak pernah mempercayai Komnas HAM.
Ia menegaskan tidak akan berharap penuh kepada lembaga tersebut. “Saya dari dulu nggak pernah percaya sama Komnas HAM. Artinya tidak ada yang bisa diharapkan,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebuah potongan video konferensi pers Choirul Anam yang dilakukan pada Rabu lalu viral di media sosial.
Potongan video itu diunggah di akun Instagram dengan narasi yang berbunyi Moment Komisioner Komnas HAM melipat kertas untuk menutupi sesuatu.
Kemudian munculnya tanda panah dengan kalimat ‘ada yang ditutupi’ saat Choirul Anam membuka kertas serta melipat sisi kiri kertas tersebut.
Dalam video tersebut juga disematkan keterangan yang bertuliskan Drama Komnas HAM soal Kematian Brigadir Yoshua.