Terkini.id, Makassar – Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Dunia, Politeknik Pariwisata Makassar bersama dengan Burapha University International College and Instructor dan Universitas Pelita Harapan menyelenggarakan International Tourism Seminar 2022.
Adapun usungan tema kegiatan tersebut adalah RETHINKING TOURISM : STRENGTHENING COLLABORATION AND TOGETHERNESS TOWARD THE TOURISM REVIVAL yang dilaksanakan pada hari ini, Rabu 14 September 2022 bertempat di Auditorium Lantai 9 Politeknik Pariwisata Makassar.
Kegiatan ini juga dilaksanakan untuk memperingati Dies Natalis ke 31 Politeknik Pariwisata Makassar.
Seminar ini dilaksanakan secara Hybrid dengan total peserta online sebanyak 928 orang dan 124 orang diantaranya merupakan peserta yang berasal dari luar negeri, serta sebanyak 210 orang yang hadir secara offline.
Drs. Muhammad Arifin, M.Pd., CHE selaku Direktur Politeknik Pariwisata Makassar mengatakan topik yang diangkat pada seminar ini yaitu untuk memperkuat kolaborasi dan kerja sama menuju kebangkitan pariwisata.
- Beri Kuliah Umum di Poltekpar Makassar, Menteri Sandiaga Uno Dorong Mahasiswa Perkuat Kolaborasi Kembangkan Parekraf
- Belasan Mahasiswa Poltekpar Makassar Terima Bantuan Pendidikan dari Tujuh Hotel
- Politeknik Pariwisata Makassar Kukuhkan 611 Alumni, Ini Harapan Sekretaris Kemenparekraf RI
- Ratusan Mahasiswa Baru Politeknik Pariwisata Makassar Ikuti PSDP
- Hotel Aston Makassar Beri Beasiswa Bagi Mahasiswa Politeknik Pariwisata Berprestasi
Menurut dia, kolaborasi dan kerja sama pengembangan pariwisata merupakan salah satu konsep pengembangan pariwisata yang sangat bermanfaat dan efektif untuk memiliki daya saing internasional. Oleh karena itu diperlukan dukungan dari segala pihak termasuk melalui kajian-kajian penelitian,penguatan fasilitas masyarakat,networking hingga pemasaran secara bersama-sama.
“Saya harap dengan diadakannya seminar ini, kita mendapat rumusan untuk kebangkitan pariwisata kini maupun masa-masa yang akan datang,” imbuhnya.
Adapun kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc., CHE selaku Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Dalam pidatonya mengatakan Pandemi covid 19 telah menghasilkan bentuk dan istilah baru serta perkembangan traveling dan pariwisata. Tuntutan pola perjalanan yang berkualitas dan berkelanjutan semakin meningkat.
“Hal ini telah mendorong kita untuk meningkatkan produk layanan untuk memberikan pengalaman yang lebih otentik, berkualitas, dan berkelanjutan kepada pengunjung dan dalam pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” tuturnya.
Ia juga menitikberatkan pada 4 aspek pembangunan, seperti manajemen pariwisata berkelanjutan, Sosial ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan, Budaya yang berkelanjutan, dan Lingkungan yang berkelanjutan.