Di masa pandemi virus corona (COVID-19), hampir seluruh kampus melakukan lockdown atau menghentikan aktivitas di lingkungan kampus. Perkuliahan pun dilakukan secara daring (online) dari jarak jauh.
Wabah Pandemi Covid-19 yang semakin mengkhawatirkan membuat kampus II Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa membuat langkah besar dengan memperpanjang perkuliahan dari rumah (LFH) secara daring. Mahasiswa pun diberikan berbagai cara untuk tetap berkuliah dan mendapat ilmu sebagaimana mestinya.
Awaluddin, merupakan salah satu mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa Jurusan Prodi Budidaya Ternak yang melakukan LFH di rumahnya di Dusun Cinranae, Desa lamatti Riaja, Kecematan Bulupoddo, Kabupaten Sinjai.
Orang tua Awal berprofesi sebagai petani. Selain melakukan budidaya tanaman, juga memelihara ternak sapi. Karena kondisi ini maka Awal dituntut pandai mengatur waktu. Hal ini karena jadwal perkuliahan yang padat ditambah dengan kegiatan orang tua sebagai petani dan peternak yang juga membutuhkan bantuannya.
“Saat ini adalah musim panen jagung, sehingga saya harus membantu orang tua panen jagung dan mengelolanya hingga siap dijual. Selain itu, setiap hari minggu saya membantu orangtua memetik lombok. Hal ini tentu memerlukan pengaturan waktu agar saya dapat membantu orang tua sekaligus melaksanakan kewajiban sebagai mahasiswa,” ungkap Awal.
- Dua Guru Dapat Rehabilitasi dari Presiden, Prof Yusril: Wajib Kembalikan ke Posisi Awal
- Dari Morowali Hingga Kolaka, PT Vale Buktikan Kontribusi Besar untuk Penguatan Sektor Kesehatan
- Wali Kota Makassar Sambut Positif Program Pabrik Es dan Pengolahan Ikan di Pulau Barrang Caddi
- Sejumlah Tokoh Nasional Hadir di Mukernas KKSS di Makassar
- Wali Kota Makassar Lantik 6.936 PPPK Tahap II dan Paruh Waktu
“Saya berharap, kelak bisa mengembangkan pertanian dan peternakan menjadi lebih maju, khususnya di daerah saya. Saya yakin potensi yang dimiliki di tempat ini sangat besar, tinggal butuh sentuhan teknologi, maka insyaaAllah kesuksesan akan diraih,” tutur Awal.
Motivasi yang dibangun Awal sebagai petani milenial patut didukung. Apalagi perhatian pemerintah terhadap pengembangan petani milenial sangat besar.
Sejalan dengan perkembangan Petani Milenial, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaruan pembangunan pertanian.
“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman mereka,” ujar SYL.
Menindaklanjuti pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa regenerasi petani sudah sangat mendesak untuk dilakukan.
“Mau tidak mau, suka tidak suka, mampu tidak mampu, Kita harus lakukan regenerasi petani kepada petani milenial dan petani andalan. Karena petani milenial dan petani andalanlah sebetulnya yang paling berperan sangat strategis di dalam pembangunan pertanian Indonesia,” tegas Dedi.
(WLN8/ONHO)
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
