Setelah China dan Filipina, Hujan Picu Banjir Bandang di India
Komentar

Setelah China dan Filipina, Hujan Picu Banjir Bandang di India

Komentar

Terkini.id, Mumbai – Setelah China dan Filipina, hujan picu banjir bandang di India. Setelah memporak-porandakan Henan di China dan Manila di Filipina, kini hujan picu banjir bandang di India. Tim penyelamat di India berjuang melewati lumpur tebal dan puing-puing pada Sabtu 24 Juli 2021 untuk mencapai puluhan rumah yang terendam.

Sementara itu, dilaporkan jumlah korban tewas akibat longsor dan kecelakaan yang disebabkan hujan deras naik menjadi 125 orang.

Seperti diketahui, negara bagian Maharashtra dilanda hujan terderas pada Juli 2021 dalam empat dekade, menurut para ahli, seperti dilansir dari Reuters via rri.co.id, Minggu 25 Juli 2021.

Hujan yang berlangsung beberapa hari sangat memengaruhi kehidupan ratusan ribu warga di sana, seiring sungai-sungai besar yang terancam meluap.

Di Taliye, sekitar 180 kilometer tenggara Ibu Kota Mumbai, jumlah korban tewas meningkat menjadi 42 dengan temuan empat jenazah baru setelah tanah longsor meratakan sebagian besar rumah di desa itu, menurut seorang pejabat senior pemerintah Maharashtra, seperti dikutip dari Reuters, Minggu 25 Juli 2021.

DPRD Kota Makassar 2023

“Sekitar 40 orang masih terjebak. Kemungkinan menyelamatkan mereka hidup-hidup sangat tipis, karena mereka telah terjebak dalam lumpur selama lebih dari 36 jam,” ungkap seorang pejabat yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang berbicara kepada media.

Bagian pantai barat India menerima curah hujan hingga 594 mm, memaksa pihak berwenang memindahkan warga keluar dari daerah rentan dan melepaskan air dari bendungan yang siap meluap. Stasiun bukit Mahabaleshwar mencatat, curah hujan tertinggi yang pernah ada yaitu 60 sentimeter dalam 24 jam.

Tim penyelamat sendiri hingga saat ini sedang mencari korban tanah longsor di empat tempat lain di negara bagian itu, terang pejabat itu lagi.

“Sekitar 90 ribu orang diselamatkan dari daerah yang terkena banjir,” imbuh otoritas pemerintah Maharashtra dalam sebuah pernyataan.

Ribuan truk terjebak selama lebih dari 24 jam di jalan raya yang menghubungkan Mumbai dengan pusat teknologi selatan Bengaluru, dengan jalan terendam di beberapa tempat.

Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, ia sangat prihatin sedih atas hilangnya nyawa warga India.

“Situasi di Maharashtra karena hujan lebat sedang dipantau secara ketat dan bantuan diberikan kepada yang terkena dampak,” tulis Modi di Twitter pada Jumat pekan lalu.

Di negara bagian selatan Telangana, hujan lebat menyebabkan banjir di ibu kota negara bagian Hyderabad dan daerah dataran rendah lainnya.

Ahli lingkungan India telah memperingatkan, perubahan iklim dan konstruksi serampangan di wilayah pesisir yang rapuh dapat menyebabkan lebih banyak bencana.

“Hujan yang menerpa Mahabaleshwar adalah peringatan keras terhadap perusakan apapun di Ghats Barat yang rapuh secara ekologis,” tegas ekonom lingkungan Devendra Sharma di Twitter merujuk pada jajaran perbukitan di sepanjang pantai barat India.