Singgung Logika Tuhan Bukan Orang Arab, UAH: Lantas Orang Mana
Komentar

Singgung Logika Tuhan Bukan Orang Arab, UAH: Lantas Orang Mana

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Pendakwah kondang, Ustaz Adi Hidayat atau UAH menyinggung secara logika terkait pernyataan pihak yang menyebut bahwa Tuhan bukan orang Arab.

Menurut UAH, ada logika berpikir yang salah dari pernyataan Tuhan bukan orang Arab tersebut yang diketahui dilontarkan KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman.

Menurutnya, jika dibaca secara nalar logika pernyataan soal Tuhan itu bisa diuji dengan pertanyaan.

“Sekarang kita baca dengan nalar dulu. Ini bisa kita uji dengan pertanyaan. Jadi, menguji benarnya pernyataan salah satunya dalam ilmu logika dengan pertanyaan,” ujar UAH, dikutip dari Suara, Selasa 8 Februari 2022.

Ustaz Adi Hidayat pun menguji secara nalar logika dengan sebuah pertanyaan yakni jika Tuhan bukan orang Arab lantas Tuhan orang mana?

Baca Juga

“Salah satu contohnya Anda mengutip pernyataan Tuhan bukan orang Arab, lantas orang mana? Bisa terjawab gak?,” tanyanya.

Jika pertanyaan tersebut tak bisa dijawab, kata UAH, berarti pernyataan yang disampaikan Jenderal Dudung soal Tuhan bukan orang Arab sejatinya tak benar alias keliru.

“Kalau itu melahirkan kebingungan, maka pernyataan yang dibangun rapuh, karena sifat akal itu mengejar hingga bisa ditangkap dengan nalar dianggap sebagai kewajaran dan dengan kewajaran itu ditransformasikan kepada jalan pikiran kita dan membimbing ekspresi tubuh kita untuk bersikap,” jelasnya.

UAH pun kemudian menjabarkan, pernyataan tersebut mengandung premis yang rapuh. Sebab, menurutnya Tuhan dan unsur kemanusiaan tak bisa disatukan.

“Premis yang pertama dibangun itu keliru ketika digabungkan. Tuhan itu memang bukan orang. Tuhan harus lepas dari nilai keorangan, kemudian memang tidak ada kaitannya dengan etnis,” tutur Adi Hidayat.

Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menyebut bahwa melalui Quran surat ke-15 ayat ke-28 Tuhan sendiri menyebut dirinya sebagai Khalik atau sang pencipta. Sifat tersebut, menurut UAH, tentu tak bisa disandingkan dengan orang atau makhluk hidup lainnya.

“Jadi, semua sifat dari makhluk tidak boleh diserupakan dengan Tuhan. Nanti kalau diserupakan, setiap makhluk bisa jadi Tuhan. Fakta yang menariknya, belum ada orang Arab yang mengaku Tuhan,” ujarnya.