Situasi Genting di Afghanistan, Taliban Diprediksi Kuasai Kabul dalam Waktu Dekat

Situasi Genting di Afghanistan, Taliban Diprediksi Kuasai Kabul dalam Waktu Dekat

Effendy Wongso
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Kabul – Situasi genting di Afghanistan, Taliban diprediksi kuasai Kabul dalam waktu dekat. Pasca serangan milisi dan gerilyawan Taliban yang terus menerus menggoyang pemerintahan Presiden Ashraf Ghani, dengan merebut banyak wilayah penting di Afghanistan, kelompok garis keras bersenjata itu diprediksi dalam waktu tidak lama bakal menguasai Ibu Kota Kabul.

Taliban sendiri telah merebut kota-kota terbesar kedua dan ketiga di Afganistan, dan sebuah kota di selatan Kabul. Sekarang, mereka mengincar pusat pemerintahan di Kabul.

Berikut adalah beberapa fakta terkait potensi serangan ke Kabul dan serangan sebelumnya, dikutip dari Reuters via tempo.co, Minggu 15 Agustus 2021.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, gerilyawan dapat bergerak dalam beberapa hari di kota itu, yang populasinya dihuni lima juta orang. Penduduk Kabul dikabarkan semakin bertambah usai ribuan orang melarikan diri dari wilayah yang dikuasai Taliban ke sana.

Menyusul kegentingan situasi keamanan di Kabul, ribuan tentara AS dan Inggris diterbangkan untuk mengamankan bandara dan kedutaan besar mereka, khususnya saat perwakilan diplomatik mulai mengevakuasi personel mereka.

Baca Juga

Di sisi lain, tentara Afghanistan mengatakan mereka bersumpah akan mempertahankan ibu kota dari serangan destruktif Taliban.

Kabul meliputi area seluas sekitar seribu meter persegi dan dikelilingi pegunungan. Ada empat jalan utama menuju kota, dari Maidan Shahr di barat daya, Pul-e-Alam di selatan, Surobi di timur, dan Bagram di utara.

Taliban merebut Pul-e-Alam pada Sabtu 14 Agustus 2021 tanpa banyak perlawanan, seperti diungkapkan seorang anggota dewan provinsi setempat.

Sementara itu, Taliban mengatakan mereka hampir merebut Maidan Shahr. Mereka juga telah menduduki Ghazni, akses jalan dari Maidan Shahr, dan memiliki kehadiran yang kuat di daerah sekitarnya. Mereka relatif kurang kuat di timur dan utara, kendati situasinya bisa berubah dengan cepat.

Sekadar diketahui, pada 1996 Taliban menaklukkan Kabul dari aliansi Mujahidin dengan serangan melalui Surobi di timur. Pada saat itu, Taliban telah merebut Jalalabad, sebuah kota timur dekat perbatasan dengan Pakistan dan melancarkan serangan dari sana.

Setelah memenangkan pertempuran di Surobi, Taliban berbaris maju ke Kabul. Untuk saat ini, Jalalabad masih dikuasai pasukan pemerintah Afghanistan.

Pada 2001, pasukan yang didukung AS merebut kembali Kabul dengan serangan dari utara, memasuki kota melalui Bagram setelah rentetan serangan udara menewaskan ratusan milisi Taliban yang telah membentuk lingkaran pertahanan.

Pangkalan udara Bagram, 64 kilometer utara Kabul, adalah aset militer negara yang paling signifikan dan merupakan pusat militer AS selama perang Afghanistan pasca invasi mereka 20 tahun lalu, sebelum dikosongkan lantaran kebijakan Presiden Joe Biden yang memutuskan angkat kaki dari sana.

Kendati pangkalan udara itu saat ini masih berada di tangan militer Afganista, namun pengamat militer di Pentagon mengatakan suatu saat akan jatuh ke tangan Taliban.

Taliban sendiri tidak memiliki kekuatan udara, dan selama ini menggunakan artileri serta roket diikuti serangan darat saat merebut kota-kota lain dan ibu kota provinsi dalam beberapa pekan terakhir.

Sejatinya, pertempuran berdarah di Kabul dapat dihindari jika solusi politik dicapai antara pemerintah Afghanistan dan Taliban.

Kendati begitu, pemberontak Taliban bersikeras mereka tidak akan bernegosiasi dengan pemerintah yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani yang merupakan pilihan pemerintah AS dan sekutunya.

Ashraf Ghani sendiri juga tidak menunjukkan kecenderungan untuk mundur. Pada Sabtu 14 Agustus 2021 kemarin, ia mengatakan sedang dalam pembicaraan mendesak dengan para pemimpin lokal dan mitra internasional.

Menurutnya, integrasi kembali pasukan Afghanistan dan pertahanan adalah prioritasnya saat ini.

Negara sahabat, Qatar pada Sabtu 14 Agustus 2021 mengatakan, mereka telah mendesak Taliban untuk menghentikan pertempuran dan menarik kembali serangan para milisi mereka di Afghanistan selama pertemuan antara Menteri Luar Negeri Qatar dan perwakilan utama Taliban di Doha.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.