Terkini.id, Jakarta – Polemik sponsor Bir di Formula E beberapa waktu terakhir yang menuai perbincangan public, kini Ketua DPP PDI Perjuangan, Hamka Haq tueur buka suara.
Dalam keterangannya, Politisi Hamka menekankan adanya barang haram sebagai sponsor Formula E tidak masalah yang diungkapkan dalam keterangan resmi
Sebab menurutnya, dahulu ada Khalifah atau pemimpin Islam yang mengambil pajak orang non muslim, sementara kekayaan mereka dari babi dan minuman keras.
“Dizaman Khalifah Umar bin Abd Aziz, pajak non Muslim bisa dari harga miras dan babi. Jadi harganya diterima bukan bendanya,” katanya. Dikutip dari Populis, Sabtu, 28 Mei 2022.
Maka, Hamka menegaskan tidak ada masalah saat event yang digawangi Politisi Nasdem, Ahmad Sahroni itu terdapat sponsor dari sebuah perusahaan bir.
- Hasto Ragukan Prestasi Anies, Politisi Nasdem: Terus yang Berprestasi Siapa?
- Soal 'Membungkam Rp 30 Miliar' Ahmad Sahroni Polisikan Adam Deni: Anda Berkata Seenak Jidat!
- Sahroni Sebut Iklan Bir di Formula E Bukan Diinisiasi Panitia, Denny Siregar: Coba Kalo Ahok, Bisa Demo Berjilid-Jilid!
- Debat Panas Soal Ade, Irma Suryani ke Rocky Gerung: Anda Itu Provokator, dan Buzzer Sebenarnya!
- Ahok Kritik Keras Pertamina, Politisi Nasdem: Seperti Menceritakan Cacatnya Sendiri
Terlebih, Formula E bukan kegiatan keagamaan dan keuntungannya bukan untuk kepentingan agama.
“Jadi harga miras untuk formula E tidak masalah, apalagi kegiatan itu bukan kegiatan kesgamaaan,” tuturnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Penyelenggara Formula E Jakarta Ahmad Sahroni membenarkan bahwa ada merek minuman beralkohol yang menjadi sponsor dalam gelaran Formula E pada 4 Juni mendatang.
Dari belasan sponsor yang sudah tercantum di situs resmi Formula E Jakarta, salah satu perusahaan bir bernama Heineken jadi salah satu sponsor yang jadi sorotan masyarakat di Tanah Air.
Sahroni mengatakan sponsor tersebut tidak ditangani oleh panitia penyelenggara yang ada di Jakarta, tetapi diurus langsung oleh pihak Formula E Operation (FEO) di tingkat dunia.
Ia mengatakan semestinya hal tersebut tidak dipermasalahkan karena panitia Formula E di Jakarta tidak memiliki wewenang untuk mencampuri hal tersebut