Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Elon Musk untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Starlink, jaringan satelit milik Elon Musk, untuk menyediakan akses internet di Puskesmas yang terletak di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T)..
Pasca kejadian bencana gempa bumi di Turki pada tanggal 6 Februari 2023, Pemerintah Turki melalui surat Duta Besar Turki untuk Indonesia, mengajukan permintaan bantuan Emergency Medical Team (EMT) kepada Pemerintah Indonesia..
Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT merupakan salah satu wilayah dengan tumbuhan kelor yang cukup banyak di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin minta pemerintah daerah NTT meneliti kelor dengan serius.
Indonesia membangun Center of Excellence penyakit katastropik wilayah timur yang berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ditandai dengan peletakan batu pertama (ground breaking) pengerjaan fisik dan bangunan Rumah Sakit Vertikal Otak, Jantung, Kanker (OJK) pada Selasa, 31 Januari 2023 oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyepakati kerja sama Kolaborasi Pembentukan dan Pengoperasian Multi-Country Training Hub for Health Emergency, termasuk Pusat Pelatihan Tim Medis Darurat di Indonesia.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, subvarian baru Omicron, XBB, sudah mendominasi di Indonesia sejak tiga minggu terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh penularan XBB yang lebih cepat dengan puncak kasus diperkirakan setara dengan BA.4 dan BA.5 yang menyebar pada Juli hingga Agustus 2022.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap, Covid-19 dengan varian baru yang bernama XBB sudah masuk ke Indonesia. Budi Gunadi menyampaikan hal itu ketika ia memberikan paparan capaian kinerja pemerintah tahun 2022.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa ada 99 balita yang telah meninggal dunia. Budi Gunadi menerangkan, hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan medis yang ditemukan adanya kandungan zat kimia berbahaya yang merusak ginjal. "Intinya memang sudah ada 99 balita yang meninggal. Dari 99 balita itu kita periksa ada kandungan zat kimia berbahaya di dalamnya," kata Budi Gunadi, seperti dilansir dari PMJ News dan dikutip dari Suara.com jaringan Terkini.id. "Kita ambil darahnya, kita periksa, kita lihat, ada bahan-bahan kimia berbahaya yang merusak ginjal," tambahnya. Kata Budi Gunadi, pihaknya sudah mendatangi rumah keluarga balita yang meninggal, dan meminta obat-obat yang telah diminum. Diketahui obat-obat yang diminum itu ternyata mengandung bahan-bahan kimia berbahaya. "Kemudian kita datangi rumahnya, kita mintakan obat-obat yang diminum. Itu juga mengandung bahan-bahan tersebut," kata dia. "Jadi sekarang kita berkoordinasi dengan BPOM, supaya bisa cepat dipertegas obat-obat yang mana yang harus kita tarik," sambungnya. Kemudian ia juga menambahkan, kematian bayi per-bulannya telah terdeteksi mencapai 35 balita. "Karena ini sudah meninggalnya puluhan per bulan, dan ini yang terdeteksi kita, mungkin sekitar 35 per bulan," papar Menkes. "Rumah sakit sudah mulai agar penuh yang rujukan. Saya rasa yang meninggalnya lebih dari itu," tambahnya. Lebih lanjut, pihaknya kini akan mengambil tindakan preventif agar korban balita tersebut tidak bertambah.
Budi Gunadi Sadikin yang juga Menteri Kesehatan RI mengatakan pada tahun 2024 nanti seluruh rumah sakit provinsi di Tanah Air bakal memiliki alat pendeteksi dini kanker payudara, yakni Mammogram.