Taliban Tegaskan Anggotanya Tak Usik WNA dan Kedubes di Afghanistan

Taliban Tegaskan Anggotanya Tak Usik WNA dan Kedubes di Afghanistan

Effendy Wongso
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Kabul – Taliban tegaskan anggotanya tak usik WNA dan kedubes di Afghanistan. Pasca merebut Ibu Kota Kabul yang secara simbolis telah mengakhiri kekuasaan pemerintahan Afghanistan di bawah Presiden Ashraf Ghani pda Minggu 15 Agustus 2021, Taliban memerintahkan para anggotanya untuk menjaga disiplin dan tidak memasuki gedung diplomatik atau mengganggu kendaraan kedutaan besar (Kedubes).

Penegasan larangan mengusik itu juga ditujukan bagi masyarakat sipil yang tengah menjalankan bisnis mereka seperti biasa, demikian diungkap seorang pejabat senior Taliban pada Selasa 17 Agustus 2021.

“Anggota Taliban telah diperintahkan di semua tingkatan untuk memastikan untuk tidak meremehkan kehadiran negara manapun di Afganistan,” imbau pejabat senior, yang menolak disebutkan namanya, seperti dikutip dari Reuters via tempo.co, Selasa 17 Agustus 2021.

Penerbangan militer yang mengevakuasi diplomat dan warga sipil dari Afghanistan dilanjutkan Selasa 17 Agustus 2021 pagi. Ini setelah landasan pacu di bandara Kabul dibersihkan dari ribuan orang yang putus asa untuk melarikan diri setelah Taliban merebut Ibu Kota Kabul.

Dilaporkan, jumlah warga sipil di bandara telah berkurang. Hal itu diungkapkan seorang pejabat keamanan Barat di fasilitas itu kepada Reuters, sehari setelah kekacuan. Sebelumnya, pasukan AS menembak untuk membubarkan kerumunan, dan orang-orang berpegangan dan bergelantungan pada sebuah pesawat angkut militer AS, saat meluncur untuk lepas landas.

Baca Juga

Penerbangan ditangguhkan untuk sebagian besar penerbangan pada Senin 16 Agustus 2021 kemarin, saat setidaknya lima orang tewas. Menurut saksi mata, tidak jelas apakah mereka tertembak atau terinjak-injak dalam kerumunan massa.

Media massa melaporkan, dua orang tewas jatuh dari bagian bawah pesawat militer AS setelah lepas landas, tewas terjatuh ke atap rumah di bawah.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters, pasukan AS sendiri telah membunuh dua pria bersenjata yang tampaknya menembak ke arah kerumunan massa di bandara.

Terlepas dari kisruh insiden mencekam di Kabul, Presiden AS Joe Biden tetap membela keputusannya untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan setelah 20 tahun berperang dengan Taliban.

Perang itu sendiri diklaim sebagai perang terpanjang yang pernah dilakoni Amerika Serikat, yang digambarkan menelan biaya lebih 1 triliun dolar AS atau setaa Rp 14 ribu triliun.

Seperti diketahui, pemerintah Afghanistan yang jatuh pada Minggu 15 Agustus 2021 kemarin, merupakan sokongan koalisi Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat lainnya dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.