Thailand Konsumsi Ganja Untuk Pakan Ternak, Guna Meningkatkan Kualitas Telur dan Daging
Komentar

Thailand Konsumsi Ganja Untuk Pakan Ternak, Guna Meningkatkan Kualitas Telur dan Daging

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Sebuah peternakan di wilayah Lampang, Thailand menjadikan ganja sebagai pakan ayam untuk meningkatkan kualitas telur dan daging yang dihasilkan.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Sirin Chaemther selaku Presiden dari komunitas ternak Peth Lanna.

Sirin menyebut mayoritas peternak menjadikan mariyuana sebagai pakan usai mengetahui induk ayam diketahui mengidap bronkitis burung sekalipun sudah diberi antibiotik. Dilansir dari cnnindonesia.com

Sirin menyebut penggunaan ganja mampu mengatasi penyakit tersebut dan meningkatkan kualitas kekebalan tubuh ayam bahkan bertahan dalam kondisi cuaca yang buruk.   

Setelah itu komunitas ternak di sana kemudian memutuskan tidak lagi menggunakan antibiotik dan hanya memberikan ganja pada ternak mereka.  

DPRD Kota Makassar 2023
Baca Juga

Sirin sebut ganja jadi pakan berdasarkan informasi eksperimen yang dilakukan Fakultas Agrikultur Universitas Chiang Mai pada Sabtu, 11 Juni 2022.   

Chaemthet juga mengungkapkan perusahaannya saat ini menjual daging ayam dan telur dengan harga 100 baht (Rp42 ribu) per kilo dan 6 baht (Rp2.500) secara satuan. 

Selain itu, Chaemthet menuturkan nasi ayam yang dibuat dari ayam pemakan ganja mendapatkan respons baik. Perusahaannya juga berencana menjual ayam bakar di masa depan.

 Menurut Chaemthet produk ayam tersebut memenuhi keinginan konsumen akan makanan sehat dan organik.

bahkan Prapat Panyachatrak selaku Presiden Dewan Peternakan Nasional juga menilai penggunaan ganja mampu meningkatkan kualitas dan menjaga keseimbangan pangan konsumen

Penilaian ini muncul mengingat antibiotik pada daging dan telur ayam dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia, seperti kemunculan alergi dan berkurangnya kekebalan tubuh.

 Alternatif ini juga dinilai mampu meningkatkan nilai komersial dari produk lain.

Thailand disebut menjadi negara pertama di Asia yang mengizinkan budidaya tanaman ganja di rumah.

Meski demikian terdapat sejumlah batasan dan larangan yang masih harus diperhatikan setiap warga dan pihak yang membudidayakan tanaman memabukan ini.

Legalisasi ganja ini dilakukan demi meringankan kondisi kesehatan dan meningkatkan kesehatan yang baik di tingkat rumah tangga.