Terkini.id, Makassar – Sebuah rekaman suara yang memperdengarkan seorang oknum guru di SDN Maricaya II Makassar paksa para murid bayar uang acara perpisahan sekolah, viral di media sosial.
Rekaman suara oknum guru SDN Maricaya II paksa murid bayar uang acara perpisahan sekolah tersebut viral usai diunggah akun Instagram @makassar_iinfo pada Kamis, 25 Mei 2023.
Dalam rekaman suara itu terdengar oknum guru perempuan di sekolah tersebut tersebut memaksa para murid membayar uang acara perpisahan itu baik yang ikut maupun tidak ikut.
“Ikut tidak ikut perpisahan kita tetap harus membayar. Semua harus ikut yah, kalau tidak ikut haruski membayar juga yang kemarin ditetakan Rp 250 ribu,” kata oknum guru di SDN Maricaya II Makassar tersebut.
Ia pun mengaku penetapan nominal Rp 250 ribu per murid untuk acara perpisahan itu merupakan keputusan bersama antara pihak sekolah dengan para wali murid.
“Itu keputusan rapat bersama, jadi bukan ibu nah yang buat keputusan,” ungkapnya.
Oknum itu pun mengatakan bahwa nominal uang Rp 250 ribu itu sudah berdasarkan kalkulasinya untuk melaksanakan acara tersebut.
Oleh karena itu, si oknum guru meminta para murid untuk tetap membayar uang acara perpisahan tersebut.
“Jadi kalau tidak ikut tetapki membayar nak, itu pun Rp 250 ribu itu dengan orang tua nah, saya sudah hitung-hitungan ini dengan rinci-rinci pengeluaran ini sangat sedikit sekali, mudah-mudahan tidak kurang, saya juga tidak mau nombok jadi kalian harus membayar,” tegasnya.
Selain itu, si oknum guru juga menegaskan apabila ada murid yang tidak bisa ikut atau keberatan dengan biaya yang dibebankan kepada mereka untuk acara perpisahan tersebut maka yang bersangkutan tetap harus membayar setengah dari nominal biaya.
“Kalau misalnya kamu tidak mau ikut, tetap membayar nah setengahnya, Rp 125 ribu. Kalau memang kita mau banyak bertanya itu dananya, lebih sekali ikutki kalau kita memang keberatan,” ucapnya.
Lebih lanjut, oknum guru SDN Maricaya II Makassar itu juga meminta para murid segera ke sekolah untuk menyelesaikan pembayaran uang acara perpisahan tersebut. Jika tak bisa ke sekolah, kata dia, siswa bisa membayar dengan cara mentransfer ke rekening miliknya.
“Yang tidak bisa ke sekolah bisaki juga transfer, nanti saya share rekeningku,” ujarnya.