Warga Gunung Karangetang Sulut Diminta Waspada Bahaya Awan Panas
Komentar

Warga Gunung Karangetang Sulut Diminta Waspada Bahaya Awan Panas

Komentar

Terkini.id, Makassar – Warga Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulawesi Utara) diimbau waspadai kemungkinan awan panas.

Peringatan itu dikeluarkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kantor Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam

Imbauan ini disampaikan berdasarkan hasil penilaian aktivitas vulkanik Gunung Karangetang hingga Sabtu, 25 Maret 2023.

Material yang terakumulasi dari erupsi efusif pada longsoran/jatuhan lava pijar dapat menjadi aliran lahar atau guguran awan panas di hilir.

“Hal ini perlu kewaspadaan masyarakat yang tinggal di sekitarnya serta masyarakat yang akan melintasi lembah atau sungai tersebut, selain itu juga perlu diwaspadai terjadinya lahar di waktu hujan di puncak,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan.

DPRD Kota Makassar 2023

Berdasarkan hasil evaluasi, erupsi efusif Gunung Karangetang terus terjadi.

Lava muncul dari bagian barat daya kawah utama ke arah kali Batang sekitar 1.800 meter, Sungai Timbelang dan Sungai Beha-Barat 1.750 meter dari pusat aktivitas, dan tenggara Sungai Batuawang dan Sungai Kahetang sekitar 2.000 meter dari pusat aktivitas.

“Awan panas guguran pada periode ini tidak terjadi, namun perlu diwaspadai kemungkinan awan panas guguran terjadi ke arah tenggara,” ujarnya.

Berdasarkan seismisitas, rekaman seismik masih didominasi longsoran dan tremor menerus dengan amplitudo 0,5 hingga 23 milimeter, dominan dua milimeter.

Meski keadaan kawah utara masih menunjukkan api lemah pada kubah lava, namun asap terlihat dari kawah putih yang tingginya tidak lebih dari sekitar 100 meter di atas puncak dan tidak ada letusan atau aliran lahar.

PVMBG mengimbau warga setempat untuk mewaspadai semburan panas yang masih dipuncaki oleh kubah lava purba yang sewaktu-waktu dapat runtuh jika lahar tersebut meletus, seperti dikutip dari Suara.com jaringan Terkini.id.

“Karakteristik awan panas guguran Gunung Karangetang terjadi dari penumpukan material lava yang gugur atau longsor,” ucapnya.

Sekedar informasi, Gunung Karangetang di Pulau Siau mengalami erupsi efusif yang mulai pada 8 Februari 2023 setelah terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik.