Terkini.id, Jakarta – M Taufik memimpin proses pemecatan dirinya sendiri dari posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.
M Taufik dicopot oleh partai politiknya sendiri Gerindra sesuai dengan surat keputusan Dewan Pimpinan Partai Gerindra Jakarta nomor 03-0075/KPTS/DPP Gerindra/2022 tanggal 2 Maret 2022 tentang penggantian anggota kelengkapan dewan Fraksi Gerindra periode anggaran 2020-2024 fraksi Gerindra.
Proses pemecatan M Taufik ini dilakukan dihadapan 95 anggota dewan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta (Ketua DPP Gerindra Jakarta) Ahmad Riza Patria.
Setelah rapat agenda pemecatan M Taufik digelar, ia menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat banyak kekurangan selama dirinya menjadi wakil pimpinan DPRD DKI Jakarta.
“Saudara-saudara, anggota dewan, saya minta maaf selama saya memimpin terdapat kekurangan, terima kasih,” ucap M Taufik.
- M Taufik Dipecat, Waketum Gerindra: Masih Perlu Rekomendasi dari Pak Prabowo
- Denny Siregar Sindir M Taufik Dekat FPI, Haris Pertama: Yang Lo Tuduh Adalah Senior Gw!
- M Taufik Dicopot dari Pimpinan DPRD, Ahmad Riza Patria: Bukan karena Doakan Anies Baswedan
- M Taufik Mengaku Telah Dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI, Chusnul: Satu Lagi Penjilat Anies Kena Masalah
- Anggaran Sirkuit Formula E Membengkak, Taufik: itu Bukan Dana DKI, Kenapa Ribet?
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno mengatakan kepada detik.com bahwa alasan M Taufik memimpin proses pencopotan dirinya sendiri dari kursi jabatan yang ia duduki karena rasa cintanya kepada partai Gerindra.
Namun rasa cinta dari M Taufik tidak memiliki akhir yang bahagia, cenderung tragis.
“Dengan memimpin rapat pemecatan dirinya, M Taufik juga ingin menunjukkan kecintaan pada Gerindra. Meski harus berakhir tragis, tapi Taufik berusaha terus tegar,” kata Adi Prayitno, dikutip dari detik.com, Rabu 27 April 2022.
“Inilah jalan politik M Taufik dengan Gerindra yang tak happy ending. Sosok penting Gerindra Jakarta tapi harus tersingkir,” ujarnya.
Disisi lain M Taufik menunjukkan bahwa dirinya merupakan politikus yang matang karena tidak bereaksi berlebihan atas pencopotan dirinya tersebut.
Selain itu bahwa apakah M Taufik akan setia bersama di Gerindra setelah mendapatkan perlakuan seperti itu juga belum pasti. Karena peluang untuk pindah partai dinilai masih sangat besar.
“M Taufik ingin menunjukkan ke publik bahwa dirinya bukan politisi baper. Sekalipun diganti, M Taufik tetap memimpin pemecatan dirinya. Pasti ada gejolak batin yang dahsyat. Ini menunjukkan kematangan M Taufik sebagai politisi,” tuturnya.
“Bisa tetap bisa juga pindah. Identitas kepartaian kita rendah,” imbuhnya.
“Tentu sedikit rugi Gerindra (jika M Taufik pindah). Meski pada saat bersamaan, saat ini Riza Patria jadi pengganti Taufik yang sepadan yang menguatkan Gerindra Jakarta,” ungkapnya.