Prabowo Subianto Disebut Calon Kuat Pimpin Indonesia, Jika Jokowi Dilengserkan
Komentar

Prabowo Subianto Disebut Calon Kuat Pimpin Indonesia, Jika Jokowi Dilengserkan

Komentar

Terkini.id, Jakarta – Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto disebut menjadi calon terkuat untuk memimpin Indonesia jika Presiden Jokowi dilengserkan.

Hal tersebut diungkapkan berkaitan dengan kebijakan Jokowi yang dinilai tidak ada prestasinya.

Alih-alih meraih sejumlah prestasi, Jokowi justru disebut membuat rakyat menderita dengan kenaikan harga.

Kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok berimbas langsung pada keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Kenaikan harga pertalite dan gas elpiji jelas akan langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Baca Juga

“Inti kita, seluruh teori dan kapasitas negara sudah selesai dan kita mesti bersiap-siap mencari tokoh-tokoh yang bisa menuntun dalam waktu sementara sebelum sidang MPR untuk memilih Presiden baru,” kata pengamat poilitik, Rocky Gerung dikutip dari Youtue miliknya, Kamis 7 April 2022.

Isu pemilihan pemimpin baru mulai terdengar seiring dengan adanya kabar bahwa akan ada kerusuhan sosial dalam waktu dekat.

Pasalnya, beberapa hari ke depan dikabarkan akan ada aksi besar-besaran dari mahasiswa dan buruh untuk menolak Jokowi tiga periode.

“Itu artinya kita akan lihat apa hukumnya kalau Presiden Jokowi dipaksa turun oleh ekonomi, bukan dipaksa turun oleh rakyat,” ucap Rocky Gerung.

“Mesti disiapkan teori pertama yang jatuh pada konstitusi. Konstitusi mengatur pihak yang bisa menguasai kekuasaan jika kondisi tersebut terjadi,” sambungnya.

Jika Jokowi dilengserkan, Prabowo Subianto disebut menjadi calon kuat untuk sementara waktu memerintah kekuasaan.

“Kalau kondisi tersebut terjadi, misalkan ada pak Menhan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Luar Negeri. Dari tiga profil itu ya Prabowo yang paling punya profil memerintah kan. Kan dua menteri lainnya itu rendah saja legitimasinya,” ucap Rocky Gerung.

“Jadi kita membayangkan diperlukan tokoh publik. Mungkin pak Amien Rais masuk lagi, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jusuf Kalla datang lagi. Jadi sebaiknya istana berpikir itu,” tutur Rocky Gerung lagi.