Sri Mulyani Sebut Kita Tak Boleh Terlena, Husin Alwi: Indonesia dan Sri Lanka Beda

Sri Mulyani Sebut Kita Tak Boleh Terlena, Husin Alwi: Indonesia dan Sri Lanka Beda

R
Fahri Setiadi
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, Jakarta Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa Indonesia tidak boleh terlena terkait tak akan mengalami nasib yang sama dengan Sri Lanka. Husin Alwi juga berpendapat bahwa hal tersebut beda jauh dari segala aspek, Kamis 14 Juli 2022.

Husin Alwi, @HusinShihab pada cuitan akun Twitter-nya, mengunggah cuplikan berita yang berkata bahwa Menteri Keuangan, Sri Mulyani jamin RI takkan bernasib seperti Sri Lanka.’ Menurut Husin Alwi terkait hal itu, beda jauh dari segala aspek.

“Saya rasa BuzzerRp Anies dan Tokoh² oposisi itu tdk kenal bangsanya sendiri atau sengaja mendiskreditkan Indonesia dgn mensejajarkan Indo dgn Srilanka. Dan Sri Mulyani pun terpaksa harus meyakinkan kembali. Indonesia dgn Srilanka itu bedanya jauh dari segala aspek,” tulis Husin Alwi @HusinShihab pada akun Twitter-nya.

Sri Mulyani Sebut Kita Tak Boleh Terlena, Husin Alwi: Indonesia dan Sri Lanka Beda
Sumber Foto: Cuplikan Cuitan Husin Alwi Soal Indonesia dan Sri Lanka

Sebelumnya dikutip dari medcomid, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa Indonesia tak bakal mengalami nasib yang sama seperti Sri Lanka yang bangkrut itu. Pasalnya, Indonesia mempunyai ketahanan yang lebih baik sehingga dapat mencegah situasi tersebut yang dialami dari Sri Lanka.

Dia menyatakan bahwa saat ini dunia memang mengalami tekanan yang sama akibat oleh dampak pandemi covid-19 ditambah dengan situasi geopolitik yang sedang bergejolak. Di samping itu, lanjutnya, kenaikan harga-harga tersebut juga mengakibatkan lonjakan inflasi sehingga menurunkan proyeksi pada pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

“Seluruh dunia menghadapi konsekuensi geopolitik dalam bentuk kenaikan bahan-bahan makanan, kenaikan harga energi yang mendorong lebih tinggi lagi inflasi setelah meningkat akibat pandemi,” sebut Ia pada konferensi pers di Nusa Dua Bali, Rabu 13 Juli 2022.

Sri Mulyani menerangkan bahwa saat ini inflasi pada negara-negara maju telah mengalami kenaikan yang mana memaksa mereka untuk mengambil kebijakan antisipatif. Akan tetapi, tidak semua negara memiliki ketahanan buat bisa bertahan oleh berbagai hantaman karena pandemi dan situasi global.

“Beberapa negara kalau kondisi awalnya tidak kuat apalagi sesudah dua tahun dihadapkan pada pandemi ketidakkuatan itu dilihat dari berbagai faktor. Pertama, neraca pembayarannya. Yaitu apakah thread account, capital account, cadangan devisanya memadai dari negara tersebut dampaknya kepada nilai tukar,” jelasnya.

Selain itu, yang juga menjadi perbedaan yakni ketahanan perekonomian oleh negara-negara yang berbeda-beda. Kemudian, dengan tingginya harga pangan, energi, dan juga pemulihan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih karena dari dampak pandemi covid-19 pada dua tahun terakhir ini.

“Jadi kalau mereka mengalami kontraksi dalam akibat pandemi dan belum pulih ditambah dengan kemudian inflasi yang tinggi yang sekarang ini terjadi, ini akan makin menimbulkan kompleksitas suatu negara. Kemudian mereka juga akan melihat dari sisi monetary policy-nya,” terangnya Ia.

Di samping itu juga, kondisi utang pemerintah bahkan swasta di Indonesia dilihat masih aman. Kemudian daripada itu, diketahui bahwa kondisi fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pun masih sehat pada level defisit yang mana masih terkendali sesuai dengan target dari pemerintah.

“Mereka akan lihat dari sisi APBN-nya, apakah APBN-nya cukup kuat defisitnya terkendali dan juga dari sisi jumlah utang terhadap PDB dan debt service dari utang itu jadi tidak hanya level tapi juga khususnya,” bebernya Ia.

“Ini tidak berarti kita (Indonesia) terlena. Tapi, tetap waspada. Namun, pesannya adalah kita tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan. Baik itu fiskal, moneter, sektor finansial, dan regulasi lainnya. Untuk memonitor itu, termasuk kondisi dari korporasi Indonesia,” lanjutnya dilansir dari kompascom.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.