Angkasa Pura I Terlilit Utang Rp 35 Triliun, Ini Tanggapan Anak Buah Erick Thohir

Angkasa Pura I Terlilit Utang Rp 35 Triliun, Ini Tanggapan Anak Buah Erick Thohir

Effendy Wongso
Redaksi

Tim Redaksi

Terkini.id, JakartaAngkasa Pura I terlilit utang Rp 35 Triliun, ini tanggapan anak buah Erick Thohir. Tersiar kabar jika saat ini Angkasa Pura I menanggung beban utang yang tinggi hingga mencapai Rp 35 triliun. Bahkan, dikabarkan pula jika utang terasebit bisa meningkat menjadi Rp 38 triliun. Sehingga, dengan demikain dapat membuat keuangan perusahaan semakin berat.

Kendati demikian, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan tidak perlu khawatir lantaran proses restrukturisasi yang dilakukan AP I sudah berjalan baik. Sehingga, menurutnya, tahun depan kondisinya bisa lebih baik.

“Pendapatan mereka sudah bisa menutupi biaya operasional, tahun depan itu sudah ada untuk meski masih terbeban akibat utang bunga dan depresiasi utang pokok. Makanya, kita tarik mundur restrukturisasi,” terangnya di Jakarta, Selasa 7 Desember 2021.

Arya menambahkan, keberhasilan tahun depan diniscayainya Angkasa Pura I sudah mulai raup untung lagi.

“Kalau dibilang parah banget dengan (kondisi) ini, ketika mampu restrukturisasi kondisinya berubah karena biaya yang ada saat ini menutupi operasi,” alasannya, seperti dilansir dari CNBCIndonesia, Selasa 7 Desember 2021.

Arya memperkirakan Angkasa Pura I masih dapat untung mencapai Rp 1,45 triliun dengan Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) mencapai Rp 3,9 triliun hingga Rp 4 triliun. Jadi menurutnya lagi, Angkasa Pura I mampu lepas dari kondisi saat ini.

“Kalaupun kondisi corona makin parah juga masih bisa lega karena operasional masih bisa menutupi. Jadi kita optimis untuk itu,” imbuhnya.

Selain itu, Arya menjelaskan kondisi membengkaknya beban utang Angkasa Pura I ini disebabkan pengembangan bandara yang dilakukan karena waktu itu kapasitas bandara sudah melebihi jumlah penumpang.

Apesnya, adanya pandemi juga membuat operasional bandara tertekan. Bahkan, kondisi penumpang pesawat saat itu bisa drop mencapai 20-30 persen.

“Tidak ada yang tahu kondisi pandemi sehingga mereka kena depresiasi, karena ada pinjaman penagihan untuk bayar utangnya. Di sinilah ‘kawan’ ini mulai terasa berat, tetapi sudah ada langkah restrukturisasi supaya bunga utang, utang pokok, dan akibat depresiasi ditarik mundur,” kata Arya.

Menurutnya, Angkasa Pura I sendiri berencana mendapatkan tambahan dana dari restrukturisasi dari aset recycling, intensifikasi penagihan piutang, pengajuan restitusi pajak, efisiensi operasional, simplifikasi organisasi, penundaan investasi, dan mendorong pendapatan baru dari anak usaha.

Adapun target tambahan hasil restrukturisasi ini mencapai Rp 3,8 triliun, dengan nilai efisiensi biaya sebesar Rp 704 miliar dan perolehan dari fund rising mencapai Rp 3,5 triliun.

Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.