Terkini.id, Jakarta – Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi membalas pernyataan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun yang menyebut tak ada satupun pihak yang merangkul ormas terlarang Front Pembela Islam (FPI).
Lewat cuitannya di Twitter, Senin 11 Januari 2021, Eko Kuntadhi menilai pernyataan Refly Harun soal FPI tersebut tidak ada manfaatnya.
Pasalnya, kata Eko, FPI tidak pantas dirangkul lantaran telah membunuh orang hanya karena merusak baliho mereka.
Selain itu, lanjutnya, FPI juga merupakan gerombolan yang sengaja menyerang polisi dengan senjata api saat kejadian di Tol Cikampek-Jakarta.
Tak hanya itu, Eko Kuntadhi juga menyebut imam besar mereka pernah mengancam memenggal kepala orang.
- Gelar Raker dan Kelas Public Speaking Untung Subroto, APDESI Sulsel Bahas Implementasi Asta Cita
- Gelar Konferensi Internasional, Poltekpar Makassar Bahas Pariwisata Bahari Berkelanjutan
- Gubernur Lepas Puluhan Ribu Peserta Jalan Sehat Anti Mager Peringatan 356 Tahun Sulsel
- Abbas Selong Terpilih Kembali sebagai Ketua Aspadin Sulsel, Siap Tingkatkan Kapasitas Pelaku Usaha Air Minum Kemasan
- Wakil Wali Kota Makassar Buka Coaching Clinic Futsal 2025: Cetak Generasi Sportif dan Berprestasi dari Makassar Utara
“Merangkul laskar yang membunuh orang hanya karena merusak Baliho? Merangkul gerombolan yang sengaja menyerang polisi dengan senjata api di tol? Merangkul Big Imam yang mengancam penggal kepala?,” cuit Eko Kuntadhi.
Menurutnya, lebih baik merangkul mantan pacar dibanding merangkul ormas Khilafah tersebut.
“Merangkul Ormas khilafah? Mending merangkul mantan. Masih ada syer-syernya,” tuturnya.
Dalam cuitannya itu, Eko Kuntadhi juga membagikan link artikel pemberitaan berjudul “FPI Diperlakukan Tidak Adil, Refly Harun: Tak Ada Satupun Merangkul, Semua Memukul” yang dimuat situs Bentengsumbar.com pada Jumat 8 Januari 2021.
Dalam isi artikel pemberitaan itu disebutkan bahwa Refly Harun kembali membahas soal pelarangan kegiatan Front Pembela Islam (FPI).
Ia mengatakan, pelarangan FPI tak bisa dilakukan semena-mena tanpa proses yang jelas.
“Silakan berikan peringatan terhadap FPI, terhadap pelanggaran yang mereka lakukan. Lalu perintahkan penghentian kegiatan kalau mereka membandel,” kata Refly Harun.
“Dan barulah mencabut status badan hukum atau SKT-nya kalau mereka tidak menggubris, tapi kan ini tidak,” sambungnya.
Oleh karenanya, Refly menilai ada kejanggalan di balik pelarangan FPI. Ia bahkan menyebut tak ada satu pun pihak pemerintah yang ingin merangkul dan menyelamatkan FPI.
“Jadi sebenarnya ada masalah komunikasi dengan FPI yang sepertinya buntu, tidak ada jalan. Tidak ada aktor dari negara yang bisa merangkul,” tuturnya.
Dalam isi pemberitaan yang dibagikan Eko Kuntadhi tersebut, Refly Harun juga menyebut bahwa semua aktor pemerintahan saat ini ramai-ramai ingin memukul FPI dan bukannya merangkul ormas itu.
“Semua aktor, semua pendukung dari pemerintahan saat ini beramai-ramai memukul FPI. Bukan merangkul, tak ada satu pun yang merangkul, semua mau memukul,” ujarnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.