Terkini.id, Jakarta – Seorang warga Jakarta, Syamsi Hadi, mengungkapkan rasa kekhawatirannya lantaran sang istri menunjukkan gejala yang diyakini sebagai tahap awal virus corona Covid-19.
Namun, dia sedang merana lantaran pihak rumah sakit meminta dia dan istrinya pulang dan menunggu hasil lab selama beberapa hari. Namun Syamsi memilih mengisolasi istrinya di sebuah kamar hotel demi menjaga agar anak dan tetangganya aman dari virus corona.
Syamsi mengarantina istrinya di sebuah hotel kawasan Jakarta Selatan.
“Awalnya istri saya demam hingga 39 derajat celcius. Dia juga batuk dan flu berat, sesak napas, hingga tensi darahnya naik. Itu terjadi hari Minggu 15 Maret,” kata Syamsi seperti dikutip dari suaracom.
Minggu malam, Syamsi membawa sang istri berobat ke salah satu rumah sakit di Jakarta Selatan. Setelah diperiksa di IGD, istrinya diisolasi karena terdapat indikasi terpapar virus corona Covid-19.
- Tallasa City Gelar Peragaan Busana Berkelanjutan "The Green Runway 2026
- Rayakan Anniversary ke-8, Yappay Bawa Semangat Baru dan Perdalam Hubungan ke Pelanggan
- Gubernur Sulsel Tekankan Integritas Pengelolaan Program Gizi di Bimtek SPPG
- Siloam Hospitals Makassar, Siloam Hospitals Kebon Jeruk Jakarta dan PERKI Gelar Simposium Kardiologi
- Kalla Transport-Logistics Gelar Pelatihan Safety and Defensive Driving Training
Apalagi, kata dia, sang istri mempunyai riwayat perjalanan luar Jakarta pada tanggal 9 Maret hingga 13 Maret dikarenakan tugas kantor.
“Dokter lantas merujuk istri saya untuk diisolasi di RSPAD Gatot Subroto, RSPI Sulianti Saroso, atau RS Polri Kramatjati. Tapi ruang isolasi di semua RS itu penuh,” kata Syamsi kepada Suara.com, Rabu 18 Maret 2020.
Keesokan harinya, sang Istri menjalani tes swab Covid-19 dan dikirimkan ke Litbangkes Kemenkes RI. Sembari menunggu hasil tes swab itu, istri Syamsi dikategorikan sebagai orang dalam pengawasan corona.
Selasa, 17 Maret 2020, kondisi sang Istri tidak kunjung membaik. Suhu badan dan tensi darah masih naik turun disertai batuk dan tenggorokan sakit yang tidak juga hilang. Namun, pada hari itu, sang Istri justru diminta pulang beserta tiga pasien lainnya.
Syamsi pun mengutarakan keheranannya. Sebab, saat kondisi Istri belum membaik dan hasil tes belum ke luar, pihak rumah sakit malah meminta pasien untuk pulang.
Akhirnya mereka memutuskan untuk isolasi diri di sebuah kamar hotel kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Syamsi mengaku tidak diberikan edukasi apa pun dari rumah sakit soal mekanisme isolasi diri tersebut.
“Sama sekali tidak, cuma dikasih tulisan, isinya, kalau sebelum ada hasil Litbangkes ada perubahan kondisi, segera istri dibawa ke RSUD rujukan atau hubungi hotline Covid-19,” tuturnya.
Kemudian Syamsi menjelaskan alasannya untuk menemani sang istri isolasi diri di hotel ketimbang di rumah.
Alasan yang pertama, ia khawatir kalau pulang ke rumah, kemudian hasil litbangkesnya dinyatakan positif, maka besar kemungkinan anggota keluarga lainnya juga akan terpapar.
Selain itu, ia mencurahkan adanya penolakan dari warga sekitar rumahnya.
Dengan begitu, Syamsi berharap mendapatkan perhatian betul terutama dari Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta terhadap kondisi sang Istri.
“Sejak kami dipulangkan belum ada hasil Litbangkes, warga sekitar rumah keberatan kami pulang,” ujarnya.
“Di RS kami diusir, pulang ke rumah warga menolak. Mau di hotel sampai kapan? Semoga Pemda DKI peduli sama kami,” ungkapnya.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
