Terkini.id, Jakarta – Sejumlah tokoh lintas ormas Islam mendeklarasikan Gerakan Nasional Anti Islamophobia (GNAI). Pegiat media sosial, Denny Siregar lontarkan sindiran keras.
Sindiran keras itu dilontarkan Denny Siregar melalui akun Twitter @Dennysiregar7.
“Yang tukang ngafir2in elu.. Yang rese elu juga.. Yang suka ngadu domba elu lagi.. Yang suka hina orang juga elu.. Trus ketika dihantam balik, kepojok, sekarang tereak umat Islam harus bersatu,” tulis Denny Siregar pada Sabtu malam, 16 Juli 2022.
“Kan bang….. sat,” lanjut Denny Siregar.
Cuitan Denny Siregar itu disertai sebuah poster dari GNAI yang bertulis, “Stop Islamofobia. Ummat Islam harus Bersatu. Jangan Mau Diadu!”
- Denny Siregar Prediksi Prabowo Subianto Akan Gandeng Gibran Rakabuming Sebagai Cawapres
- Polisi Tak Temukan Proyektil Penembakan Bahar Smith, Denny Siregar: Drama Zonk
- Prediksi Denny Siregar: Pilpres 2024 Hanya Ganjar Vs Prabowo, Anies Makin Lemah
- Denny Siregar: Mau Ibadah Natal Aja Susah, Nabi Pasti Nangis!
- Cuitan Denny Siregar Tuai Sorotan, Monica: Prediksi Gelandangan, Bangkrut Dia!
Sementara, deklarasi GNAI digelar di Aula Buya Hamka Masjid Al Azhar Jakarta. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif, Sekretaris Jenderal PP Syarikat Islam Ferry Juliantono, Wakil Ketua Partai Ummat Buni Yani, hadir dalam acara ini, seperti dilansir sindonews.com, Jumat, 15 Juli 2022.
Inisiator dan pendiri GNAI sendiri adalah Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas, Sekretaris Jenderal PP Syarikat Islam Ferry Juliantono, cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH. Wahab Hasbullah yakni Gus Aam, Ahmad Dhani Prasetyo, Habib Mukhsin, Ustadz Umar Husein, Ustaz Alfian Tandjung.
Deklarasi dan pernyataan sikap GNAI di bacakan oleh Presidium GNAI Ferry Juliantono. Ferry mengatakan, pascaera perang dingin, dunia Barat mengalihkan sumber ancaman dan bahaya dari komunisme ke Islam yang termanifestasi dalam bentuk radikalisme, fundamentalisme dan terorisme, yang mengakibatkan munculnya stigma terhadap ajaran Islam sebagai ajaran yang berbahaya dan menakutkan atau dikenal sebagai Islamofobia.
Ferry mengatakan, setelah puluhan tahun berlangsung tanpa bukti-bukti ilmiah, akhirnya muncul kesadaran baru bahwa sumber ancaman dunia berasal dari ajaran Islam tidaklah benar, tidak produktif, bahkan deskruktif bagi pergaulan internasional.
“Maka dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim pada hari ini Jumat 15 Juli 2022 Masehi, yang bertepatan dengan 15 Dzulhijjah 1443 Hijriah, kami mendeklarasikan berdirinya Gerakan Nasional Anti Islamophobia (GNAI) dengan penuh harapan semoga Allah SWT meridhainya,” tegas Ferry