Terkini.id, Jakarta – Sejumlah orang menggelar demonstrasi anti-Islam di Oslo, Norwegia pada Sabtu 29 Agustus 2020 kemarin. Menjadi heboh, lantaran salah seorang aktivis merobek halaman demi halaman kitab suci Al Quran.
Melansir Russian Today, acara protes itu diberhentikan usai bentrok dengan pengunjuk rasa yang kontra, yang berhasil melewati batas polisi.
Unjuk rasa tersebut digelar di luar gedung parlemen di Oslo dan diorganisir oleh sebuah kelompok bernama Stop Islamization of Norway, atau SIAN.
SIAN is getting a Quran, this is about to get very heated pic.twitter.com/5nmSnsg51U — Faytuks News ???? (@Faytuks) August 29, 2020
SIAN memang diketahui kerpa menggelar aksi unjuk rasa, dan berbagai aksi demonstrasinya di masa lalu telah berakhir dengan bentrokan antara anggota kelompok dan lawan politik mereka.
- Habis Masa Jabatan, Plt Direktur Utama Perseroda Gowa Ardiansyah Arsyad Pamit dan Undur Diri
- BNI Wilayah 07 Makassar Bagikan Hadiah Tahap Pertama Rejeki wondr BNI, Peluang Masih Terbuka hingga Februari 2026
- Grab Sambangi Makassar, Ajak Lebih dari 4.000 Mahasiswa Eksplorasi Potensi Diri
- Kemenangan Zohran Mamdani Menjadi Walikota New York Bukan Simbolis Tapi Transformasional
- Sekprov Sulsel Terima Konjen Jepang Bahas Penguatan Kerja Sama Vokasi, Teknologi, dan Peluang Magang ke Jepang
Saat insiden perobekan Alquran tersebut, polisi terlihat banyak diterjunkan di tempat kejadian sebelum acara protes yang berlangsung pada hari Sabtu itu.
Protes itu memuncak dan berubah menjadi kekerasan ketika seorang aktivis perempuan mengangkat Al Quran dan merobek beberapa halaman dari kitab suci tersebut.
She is now ripping pages from the Quran pic.twitter.com/iV9cLz7XmR — Faytuks News ???? (@Faytuks) August 29, 2020
Pengunjuk rasa kontra yang marah kemudian melancarkan serangan, dan polisi bergegas turun tangan. Satu orang dilaporkan terluka akibat insiden itu, dan beberapa orang lainnya ditangkap.
Sebelum perkelahian itu, unjuk rasa berlangsung damai selama sekitar dua jam, dengan seorang demonstran menyanyi, dan mendengarkan pemimpin SIAN Lars Thorsen saat dia menyampaikan orasi di mana dia mencela Nabi Muhammad sebagai “nabi palsu”.
Sebuah penghalang keamanan telah didirikan sebelumnya untuk memisahkan antara pihak pendemo dengan yang kontra serta untuk menjaga ketertiban.
Namun, ketika situasi menjadi lebih tegang dan tidak stabil, aparat penegak hukum menggunakan semprotan merica pada beberapa kesempatan dan mendorong mundur pengunjuk rasa yang mencoba melewati batas.
Tak lama setelah insiden perobekan halaman Al Quran, protes pun berakhir. Aktivis SIAN dikawal oleh polisi, sementara para pengunjuk rasa kontra diizinkan untuk tetap berada di lokasi.
Awal pekan ini, aksi pembakaran Al Quran oleh anggota kelompok anti-Islam lokal memicu kemarahan di antara komunitas Muslim di Malmo, meningkat menjadi kerusuhan yang parah.
Dapatkan update berita terkini setiap hari dari Terkini.id. Mari bergabung di Saluran Whatsapp "Terkinidotid", caranya klik link https://whatsapp.com/channel/terkinidotid, kemudian klik ikuti.
